Fast Food Bisa Ganggu Memori dan Navigasi Otak, Ini Penjelasan Ilmiahnya !

IST Makan fast food bisa ganggu ingatan dalam otak--

BACAKORANCURUP.COM - Makanan cepat saji kini menjadi pilihan praktis bagi banyak orang karena mudah diakses dan memiliki cita rasa yang menggoda.

Namun, di balik kelezatan dan kecepatan penyajiannya, makanan jenis ini menyimpan ancaman serius, tidak hanya terhadap kesehatan fisik, tetapi juga pada fungsi otak manusia.

Kandungan lemak jenuh dan gula tambahan yang tinggi dalam fast food diketahui dapat menimbulkan efek negatif yang melampaui gangguan metabolik yang turut mengganggu proses kognitif.

Asupan yang berlebihan dari makanan tak sehat ini berpotensi melemahkan fungsi otak yang berperan dalam navigasi dan memori.

Kemampuan untuk mengingat arah, mengenali lokasi, atau memperkirakan jarak dengan akurat bisa menurun ketika seseorang terbiasa mengonsumsi makanan yang kaya akan gula olahan dan lemak jenuh.

BACA JUGA:Akuisisi 40% Saham PT ADMO, Toyota jadi Bisnis Mobil Bekas

BACA JUGA:Rekomendasi 7 Lipstik Matte Terbaik untuk Samarkan Bibir Hitam dan Tampil Percaya Diri

Sebuah studi ilmiah yang dipublikasikan dalam International Journal of Obesity memberikan gambaran yang lebih jelas tentang dampak ini. Tim peneliti dari Universitas Sydney melakukan eksperimen terhadap 55 orang dewasa muda, menguji kemampuan spasial mereka menggunakan simulasi labirin virtual.

Peserta diminta menemukan letak peti harta karun dalam dunia digital, dan tugas tersebut dilakukan berulang kali untuk menilai seberapa baik kemampuan mereka dalam mengingat lokasi berdasarkan pengalaman sebelumnya

. Saat mereka gagal menemukan lokasi yang dimaksud, sistem memberikan petunjuk singkat selama 10 detik. Pada sesi akhir, posisi peti diubah secara acak, dan peserta diminta mengandalkan daya ingat mereka untuk menebak lokasi barunya.

Selain menjalani tes dalam dunia virtual, para partisipan juga diminta mengisi kuesioner terkait kebiasaan makan mereka, serta menjalani uji daya ingat menggunakan angka.

Dari hasil analisis, ditemukan bahwa individu dengan kebiasaan konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan gula olahan menunjukkan performa yang lebih rendah dalam mengingat dan menavigasi lokasi dibandingkan dengan mereka yang memiliki pola makan lebih sehat dan seimbang.

Temuan ini semakin memperkuat hubungan antara kualitas makanan dan kesehatan otak, khususnya yang berkaitan dengan fungsi hipokampus, bagian otak yang memiliki peran penting dalam memproses memori serta navigasi ruang.

Gangguan pada hipokampus akibat pola makan yang buruk dapat berdampak langsung terhadap kemampuan otak dalam mengenali dan merespons lingkungan sekitar secara efektif.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan