70 Persen Wilayah di Gaza Tak Lagi Aman dari Pengeboman Israel

ist Warga Palestina membawa barang-barang mereka saat melarikan diri dari Kota Gaza pada 16 Mei 2025. Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan pada 16 Mei bahwa 56 orang tewas dalam serangan Israel.--
BACAKORANCURUP.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa banyak warga di Jalur Gaza kini mengalami kelaparan.
Hal tersebut disebabkan oleh blokade total yang diberlakukan Israel dan gelombang serangan udara terbaru sejak Jumat dini hari, 16 Mei 2025 waktu setempat.
Trump menyampaikan pernyataan itu di Abu Dhabi, saat mengakhiri kunjungan luar negeri pertamanya pada masa jabatan keduanya sebagai presiden. Kunjungan tersebut mencakup sejumlah negara Teluk, tetapi tidak termasuk Israel.
“Kami sedang memperhatikan Gaza dan akan menangani hal itu. Banyak orang kelaparan,” kata Trump kepada wartawan, seperti dilaporkan oleh AFP (Agence France-Presse).
Sejak gencatan senjata dua bulan antara Israel dan Hamas berakhir pada Maret lalu, Israel kembali memberlakukan blokade penuh terhadap Gaza.
Pemerintah Israel memutus pasokan bantuan kemanusiaan sejak 2 Maret, sebagai upaya menekan Hamas agar membebaskan para sandera yang ditahan sejak serangan 7 Oktober 2023.
Namun, situasi kemanusiaan di Gaza memburuk. Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa 56 orang tewas akibat serangan udara sejak tengah malam. Petugas medis juga mencatat puluhan orang mengalami luka-luka.
Serangan udara tersebut memicu kepanikan di kalangan warga. Umm Mohammed al-Tatari (57), warga Gaza utara, mengatakan bahwa ledakan terjadi saat mereka sedang tidur. “Kami melihat darah, potongan tubuh, dan mayat di mana-mana,” ujarnya.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 2.876 orang telah tewas sejak Israel melanjutkan serangan pada 18 Maret, menjadikan total korban tewas dalam perang mencapai 53.010 jiwa.
Pada Kamis, 15 Mei 2025, Hamas menegaskan bahwa pemulihan bantuan kemanusiaan merupakan “syarat minimum” untuk melanjutkan negosiasi.
Hamas juga memperingatkan bahwa Gaza “tidak untuk dijual,” hanya beberapa jam setelah Trump kembali mengusulkan ide kontroversial untuk mengambil alih wilayah itu dan mengubahnya menjadi “zona kebebasan”.
Sementara itu, kelompok keluarga sandera mengkritik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena dinilai melewatkan “peluang bersejarah” untuk membebaskan para sandera.
Dari 251 orang yang diculik Hamas pada Oktober 2023, sebanyak 57 masih ditahan di Gaza dan 34 di antaranya dinyatakan tewas oleh militer Israel.
Namun, kelompok pendukung sandera lainnya justru mendorong peningkatan tekanan militer dan diplomatik terhadap Hamas, termasuk dengan pengepungan total serta pemutusan pasokan air dan listrik.