Suzuki e Vitara Bakal Hadir dengan Versi Listrik

Suzuki e Vitara--
BACAKORANCURUP.COM - Direktur Utama PT Suzuki Indomobil Sales, Minoru Amano, menegaskan bahwa Suzuki Indonesia berkomitmen untuk memasarkan mobil listrik pertamanya, e VITARA, di Indonesia pada awal tahun 2026.
"Langkah strategis ini menjadi tonggak penting dalam mewujudkan mobilitas berkelanjutan di masa depan serta mencerminkan komitmen kami terhadap inovasi produk dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia," ujar Amano dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di Jakarta.
Amano menjelaskan bahwa rencana peluncuran ini merupakan implementasi dari Multi-pathway Strategy Suzuki Global, yang bertujuan menyediakan berbagai pilihan kendaraan ramah lingkungan untuk konsumen.
Ia juga menambahkan bahwa Suzuki Indonesia optimis dengan keputusan tersebut karena sejalan dengan misi mereka untuk menciptakan mobilitas berkelanjutan.
BACA JUGA:Ini Para Kompetitor Suzuki Fronx di Pasar RI, Apakah Suzuki Fronx Unggul?
Selain itu, Suzuki meyakini bahwa e VITARA dapat menjawab kebutuhan pasar kendaraan listrik berbasis baterai yang tengah tumbuh di Indonesia.
Sebelumnya, e VITARA telah diperkenalkan secara global pada akhir 2024 di Milan, Italia, sebagai model BEV strategis pertama Suzuki secara global.
SUV listrik ini menjadi bagian dari strategi teknologi jangka panjang Suzuki selama 10 tahun ke depan, yang difokuskan pada efisiensi energi.
e VITARA hadir dengan desain modern, teknologi terkini, fitur keselamatan canggih, dan performa tinggi, serta memadukan keunggulan kendaraan listrik dengan kemampuan SUV sejati.
BACA JUGA:Ini Simulasi Kredit Suzuki All New Ertiga Hybrid 2025 di Adira Finance
Secara spesifikasi, e VITARA memiliki dimensi panjang 4.275 mm, lebar 1.800 mm, dan tinggi 1.635 mm, serta dibangun di atas platform terbaru HEARTECT-e.
Model konsep eVX sebagai cikal bakal e VITARA sebelumnya telah dipamerkan di Indonesia dan mendapat sambutan positif dari masyarakat.
"Suzuki terus menghadirkan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan infrastruktur tiap negara, agar konsumen bisa menikmati kendaraan yang efisien, terjangkau, dan sesuai dengan kondisi lokal," tutup Amano.