Komdigi Siapkan Internet Gratis, Untuk Puskesmas, Kantor Desa dan Sekolah

Ilustrasi internet gratis.--
BACAKORANCURUP.COM - Blank spot menjadi masalah besar di Indonesia, karena banyak daerah di Indonesia yang masih kesulitan mendapatkan akses internet yang layak.
Meskipun koneksi internet sudah menjadi kebutuhan penting untuk pendidikan, pemerintahan, dan kesehatan.
Untuk meningkatkan daya jangkau dan kecepatan internet, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan memperluas akses internet cepat di Indonesia, terutama di daerah yang belum terjangkau jaringan serat optik, dengan penyediaan akses internet berkecepatan 100 Mbps (megabits per detik) di wilayah-wilayah blank spot.
Program untuk mengatasi ini sangat penting, karena selain meningkatkan kualitas hidup, juga membantu mengurangi ketimpangan digital.
BACA JUGA:Pemdes Teladan Gelar pelatihan UMKM
BACA JUGA:Bunker Israel Berhasil Ditembus Rudal Iran
Pemerataan internet juga diklaim sebagai salah satu target penting Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong pemerataan akses digital, sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat.
Menteri Digital dan Komunikasi Meutya Hafid menyebut konektivitas digital penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Dengan kombinasi spektrum baru dan kebijakan berbagi infrastruktur, daerah tertinggal pun bisa menikmati internet cepat, sehingga mendukung transformasi digital nasional.
Meutya menyebutkan penyediaan akses internet berkecepatan 100 Mbps diprioritaskan menjangkau sekolah, puskesmas, kantor desa, dan rumah tangga serta fasilitas publik lain di wilayah-wilayah non internet alias blank spot.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi, masih ada 190 ribu unit atau 86 persen dari total jumlah sekolah di Indonesia belum memiliki akses internet tetap.
Sebanyak 7.800 unit atau 75 persen puskesmas, serta 32 ribu kantor desa masih berada di area tanpa koneksi internet.
Adapun penetrasi layanan internet kabel atau fixed broadband di rumah tangga Indonesia baru mencapai 21,31 persen.
Alokasi spektrum baru dalam program ini akan menyediakan lebih banyak operator telekomunikasi untuk mentransmisikan data.