Pemerintah Targetkan Pendidikan Gratis untuk 500.000 Anak Miskin Melalui Program Sekolah Rakyat

Sc Tiktok _@Kementerian Sosial RI_--

BACAKORANCURUP.COM - Pemerintah menargetkan pembangunan Sekolah Rakyat berbasis asrama bagi 500.000 anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem hingga 2029, sebagai bagian dari strategi pengentasan kemiskinan nasional berbasis Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). 

“Sekolah Rakyat bukan sekadar gratis, tapi menyediakan ekosistem lengkap: asrama, fasilitas olahraga, tempat ibadah, dan kurikulum yang membangun karakter,” ujar Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dalam diskusi di Jakarta, dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (28/6/2025).

Menurut Agus, kurikulum di sekolah gratis ini disusun dalam tiga tahap, mulai dari pemetaan bakat dan pembekalan fisik-mental, lalu ada pembelajaran akademik berbasis kompetensi, serta penguatan karakter melalui pendidikan spiritual, nasionalisme, dan bahasa.

BACA JUGA:Cetak Lulusan SMK Berkualitas, Kemendikdasmen Luncurkan Program Pengembangan SMK Tahun 2025

BACA JUGA:7.926 Peserta Lolos Seleksi Administrasi BIB

"Kami ingin anak-anak tidak hanya pintar akademis, tapi juga berakhlak dan punya semangat kebangsaan," jelas Agus.

Tahap awal program akan dimulai Juli 2025 dengan 100 sekolah untuk 9.755 siswa. Pemerintah akan mempercepat ekspansi ke 514 kabupaten/kota dengan memanfaatkan 122 Balai Latihan Kerja dan 45 gedung pemerintah daerah. "Kami targetkan 100 sekolah pertama di Juli 2025 untuk 9.755 siswa, lalu ekspansi ke 514 kabupaten/kota," jelasnya Agus.

Sebagai informasi, Data BPS 2024 mencatat 74,51 persen kepala keluarga miskin ekstrem hanya berpendidikan SD ke bawah. Sementara Susenas 2021 menunjukkan 76 persen anak putus sekolah karena alasan ekonomi. Agus pun berharap dengan adanya sekolah ini bisa memutus kemiskinan tersebut.

Program ini mendukung target Presiden Prabowo menurunkan kemiskinan ekstrem ke nol persen pada 2026 dan menekan angka kemiskinan nasional di bawah lima persen pada 2029, melalui pendidikan sebagai fondasi mobilitas sosial.

 

*) Penulis merupakan peserta magang di Curup Ekspress Online

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan