Beli Mobil Low MPV ? Bandingkan Dulu Veloz dan Xpander Ini !

BACAKORANCURUP.COM - Di tengah pasar otomotif yang semakin dinamis, persaingan antara mobil Toyota Veloz dan Mitsubishi Xpander dalam kategori Low Multi-Purpose Vehicle (MPV) terus menunjukkan tensi tinggi.

Kedua model ini seolah tak pernah kehilangan daya tariknya di mata konsumen Indonesia, yang mendambakan mobil keluarga dengan desain menarik, fitur lengkap, dan performa andal.

Belakangan, banyak yang mulai mengklaim bahwa Veloz sukses "menggeser dominasi" Xpander, apalagi sejak tampil dengan wajah baru yang lebih modern serta dilengkapi teknologi terkini.

Tapi benarkah Veloz kini menjadi pemain utama ? Ataukah Xpander masih menyimpan kekuatan tersembunyi yang mampu membuatnya tetap relevan ?

BACA JUGA:Suzuki Ignis, Mobil Kecil Rasa SUV yang Bikin Gaya Berkendara Makin Percaya Diri

BACA JUGA:Suzuki S-Presso, Mobil Mungil Bergaya SUV yang Cocok Buat Semua Medan Kota

1. Performa mesin

Jika mengacu pada data teknis, Mitsubishi Xpander dibekali mesin 1.5L MIVEC yang menghasilkan tenaga sebesar 105 PS dan torsi 141 Nm. Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan Toyota Veloz yang mengusung mesin 1.5L Dual VVT-i dengan tenaga 104 PS dan torsi 139 Nm.

Walau perbedaannya tergolong kecil, Xpander menunjukkan keunggulan saat menghadapi medan menanjak atau membawa penumpang dan barang dalam jumlah penuh. Di sisi lain, Veloz lebih unggul dalam efisiensi bahan bakar berkat teknologi Dual VVT-i yang mendukung pembakaran lebih optimal dan hemat.

Untuk penggunaan harian, selisih performa ini memang tidak terlalu mencolok. Namun, pengemudi yang sudah terbiasa mengatur ritme transmisi manual akan lebih bisa memaksimalkan potensi dari masing-masing mobil ini.

 

2. Desain dimensi dan ground clearance

Salah satu alasan mengapa Mitsubishi Xpander tetap diminati adalah ground clearance yang mencapai 220 mm. Angka ini lebih tinggi dibandingkan Toyota Veloz yang hanya berada di angka 205 mm.

Dengan jarak bodi ke tanah yang lebih besar, Xpander tampil lebih siap dalam menghadapi kondisi jalan yang tidak rata, seperti polisi tidur tinggi, genangan air, atau jalanan rusak.