Harga Masih di Atas HPP, Bulog Rejang Lebong Belum Serap Jagung Petani

A Musalim Yudha.-HABIBI/CE -

BACAKORANCURUP.COM - Perum Bulog Cabang Rejang Lebong hingga kini belum menyerap jagung hasil panen petani. Hal ini disebabkan harga jagung di tingkat petani saat ini masih berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp 5.500 per kilogram.

Pimpinan Cabang Perum Bulog Rejang Lebong, A Musalim Yudha mengatakan selama harga belum menyentuh HPP, proses pembelian belum bisa dilakukan.

Namun demikian, Bulog tetap membuka ruang bagi petani yang ingin menjual jagungnya secara langsung, selama memenuhi syarat dan ketentuan kualitas.

"Untuk sementara memang belum ada penyerapan karena harga masih tinggi di pasaran. Tapi kalau ada petani yang ingin menjual dan menghubungi kami, atau langsung mengantar ke gudang Bulog, tentu akan kami layani sesuai prosedur," ujarnya kepada wartawan.

BACA JUGA:Perekaman KTP-el Keliling Terkendala Jaringan

BACA JUGA:Wali Murid Antusias Antar Anak di Hari Pertama Sekolah, Pantau Langsung Proses Adaptasi

Dijelaskannya, Bulog hanya akan menyerap jagung pipil kering dengan kadar air maksimal 14 persen.

Selain itu, jagung juga harus lolos uji kandungan aflatoksin, yaitu jamur berbahaya yang batas maksimalnya ditentukan tidak lebih dari 50 ppb (part per billion). Jika melebihi ambang tersebut, maka jagung tidak bisa diterima.

"Kami sangat memperhatikan standar mutu, terutama kadar air dan aflatoksin. Ini penting untuk menjaga kualitas dan keamanan pangan nasional," sampainya.

Lebih lanjut, dalam waktu dekat kemungkinan bakal ada regulasi terkait tentang skema baru dalam penyerapan jagung yakni dengan sistem jemput boleh untuk mempermudah penyerapan.

Dalam skema ini, Bulog akan menurunkan tim ke lokasi petani atau tempat pengeringan jagung. Petugas dari Bulog akan melakukan pengecekan kualitas di lapangan. Jika hasil panen memenuhi syarat, jagung akan langsung diangkut ke gudang.

"Ada dua skema yang disiapkan. Pertama, jagung diterima langsung di gudang Bulog. Kedua, kami akan jemput ke tempat pengeringan atau lokasi petani. Nanti petugas kualitas dari kami akan cek dulu, jika sesuai standar, langsung kami angkut ke gudang," katanya.

Sementara itu, pihak Bulog mengatakan bahwa skema jemput hasil panen ini rencananya dalam waktu dekat akan disosialisasikan. Tahap awal sudah dijadwalkan akan dilakukan di Kabupaten Kepahiang terlebih dahulu, baru kemudian ke Kabupaten Lebong dan Rejang Lebong.

"Kami ingin petani tahu syarat dan ketentuannya, agar hasil panen mereka bisa kami serap dengan cepat dan sesuai aturan," tandasnya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan