Tradisi Sedekah Bumi Kembali Digelar di Rejang Lebong, Bupati Fikri: Wujud Syukur dan Kekompakan Warga

Bupati saat menghadiri acara sedekah bumi warga.-DOK/MCRL -

BACAKORANCURUP.COM - Dua desa di Kecamatan Bermani Ulu Rejang, yakni Desa Kayu Manis dan Desa Baru Manis, kembali menggelar tradisi tahunan Sedekah Bumi sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen dan rezeki yang diterima.

Kegiatan adat ini berlangsung pada Selasa (22/7/2025) dan dihadiri langsung oleh Bupati Rejang Lebong, Muhammad Fikri SE MAP, beserta jajaran pejabat daerah lainnya.

Bupati Fikri memberikan apresiasi atas kekompakan dan partisipasi warga dalam melestarikan tradisi Sedekah Bumi. Ia mengungkapkan kekagumannya atas inisiatif murni masyarakat yang secara swadaya berhasil mengumpulkan dana hingga lebih dari Rp45 juta demi terselenggaranya acara tersebut.

"Ini menandakan betapa kuatnya semangat gotong royong warga Desa Kayu Manis dan Baru Manis. Saya sangat mengapresiasi hal ini. Dengan kebersamaan seperti ini, tradisi seperti Sedekah Bumi bisa terus hidup dan menjadi kekuatan budaya kita," ungkap Bupati.

BACA JUGA:Belum Ada Desa Ajukan ADD Tahap 2 di Rejang Lebong

BACA JUGA:Soal Isu Mutasi Kepsek Ini Kata Disdikbud RL

Bupati juga menyampaikan harapan agar masyarakat senantiasa diberi kesehatan, panen yang melimpah, serta keberkahan dalam setiap langkah kehidupan. Ia tak lupa meminta maaf jika selama masa jabatannya masih terdapat kekurangan, serta menegaskan komitmennya untuk tetap terbuka kepada masyarakat.

"Nomor handphone saya masih sama. Silakan hubungi saya jika ada keperluan mendesak, terutama terkait kesehatan. Saya siap membantu, karena kesehatan masyarakat telah dijamin oleh APBD," ujarnya.

Bupati juga mencontohkan pengalamannya membantu warga dalam situasi darurat, termasuk kebutuhan transfusi darah saat operasi. Ia menegaskan bahwa Pemkab Rejang Lebong akan terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat meski dengan keterbatasan anggaran.

Sementara itu, Kepala Desa Kayu Manis, Andoyo, menegaskan bahwa Sedekah Bumi merupakan tradisi yang sarat makna, sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat hasil bumi dan keberkahan lainnya.

"Selain sebagai wujud syukur, ini juga menjadi doa bersama agar kita selalu diberi keselamatan dan dijauhkan dari segala bencana. Terima kasih atas partisipasi seluruh warga, donatur, serta semua pihak yang telah mendukung acara ini," ujarnya.

Ia berharap tradisi ini terus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda sebagai warisan budaya yang memperkuat identitas desa.

Sedangkan di Desa Baru Manis, selain Sedekah Bumi, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan peringatan Hari Jadi Desa ke-98. Kepala Desa Sofyan Efendi menuturkan bahwa acara tersebut juga menjadi momentum untuk mengangkat kembali budaya lokal, salah satunya melalui pagelaran wayang kulit dan campursari yang melibatkan warga setempat.

"Desa Baru Manis telah berdiri sejak 1927. Tradisi seperti ini menjadi cara kami untuk mengingat kembali sejarah dan memperkuat budaya yang hampir terlupakan," kata Sofyan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan