Predator Seksual Bermodus Love Scamming Menyasar Pelajar Rejang Lebong, Korban Rela Menipu hingga Mencuri
Kantor Dinas P3APPKB Rejang Lebong.-Ist/CE -
BACAKORANCURUP.COM - Kasus penipuan asmara atau love scamming yang menyasar kalangan pelajar di Kabupaten Rejang Lebong semakin meresahkan.
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) mengungkap modus para pelaku dalam menjebak korbannya.
Kepala UPTD PPA DP3AP2KB, Titin Verayensi, mengatakan para korban kerap diancam oleh pelaku dengan dalih akan menyebarkan foto atau video panas milik mereka apabila tidak memenuhi permintaan.
“Banyak korban yang akhirnya terpaksa menuruti keinginan predator seksual tersebut. Bahkan ada yang sampai menipu orang tua, menabung, hingga mencuri demi memenuhi permintaan pelaku,” ungkapnya.
BACA JUGA:Petani Kopi di Suban Ayam Was-was Pasca Perampokan
BACA JUGA:Bandit Beraksi di Pondok Kebun, 18 Karung Kopi Disikat, Total Kerugian Rp 64 Juta Lebih
Titin mengungkapkan, ancaman dan tekanan mental yang dialami korban begitu berat, hingga pernah ada yang mencoba melakukan percobaan bunuh diri.
Menurutnya, sebagian besar korban berasal dari keluarga dengan latar belakang broken home dan minim kasih sayang, sehingga mudah terbujuk rayuan para pelaku.
“Para pelaku juga mengetahui seluruh kontak yang ada di ponsel korban. Itu yang membuat mereka leluasa melakukan ancaman dengan dalih akan menyebarkan konten pribadi korban ke orang-orang terdekat,” jelasnya.
DP3AP2KB Rejang Lebong sendiri kini telah memberikan pendampingan psikologis kepada para korban untuk memulihkan trauma yang dialami. Titin menegaskan pihaknya siap membantu masyarakat apabila kasus serupa kembali terjadi.
“Kami berharap jika ada kasus baru, masyarakat jangan menghapus bukti-bukti berupa foto atau video. Karena kami memiliki aplikasi khusus untuk men-take down konten dan melacak keberadaan pelaku,” tambahnya.
DP3AP2KB juga mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua, untuk lebih meningkatkan pengawasan serta komunikasi dengan anak-anak, agar tidak mudah terjebak bujuk rayu para predator seksual yang kini semakin gencar beraksi di dunia maya.