Klimaks Kedua, Oleh: Dahlan Iskan
Dahlan Iskan--
Curupekspress.bacakoran.co - INI TIDAK BIASA: pesta durian dilakukan bersama ahli durian dari negeri durian di kebun durian dengan minuman kopi durian. Sabtu lalu.
Kami tiba pukul 10.30.
"Makan pecel dulu atau durian dulu?" tanya Anis yang bukan Baswedan. Ia pengusaha ekspedisi. Tionghoa asal Gorontalo.
Juga pengurus rumah kematian Adi Jasa Surabaya. Aktivis barongsai.
Liong, akuntan penggila durian lainnya, sudah membawa nasi pecel bungkus.
BACA JUGA:Tetangga B, Oleh: Dahlan Iskan
BACA JUGA:GovTech Anas, Oleh: Dahlan Iskan
Cukup untuk 10 orang. Bumbunya dipisah. Pun sayur dan iwak peyeknya.
"Durian dulu," celetuk saya.
Tuan rumah hanya senyum-senyum.
Namanya Tirto. Pengusaha kecap dan saus terkenal. Pemilik kebun durian 10 hektare di kaki gunung Penanggungan.
BACA JUGA:Bursa Warung, Oleh: Dahlan Iskan
BACA JUGA:Jarak Dekat, Oleh: Dahlan Iskan
Ketua perkumpulan Guangshao –yang punya leluhur sesama dari suku Kanton.