Baca Koran curupekspress Online - bacakorancurup.com

Mengapa Alpukat Selalu Dijual dalam Keadaan Mentah ? Ini Jawabannya !

Fakta menarik terkait buah alpukat yang tidak bisa matang di pohon--

BACAKORANCURUP.COM - Pernahkah kamu melihat pohon alpukat secara langsung dan memperhatikan bagaimana buahnya tumbuh ?

Banyak orang mengira bahwa alpukat yang kita beli di toko buah sudah matang secara alami saat masih menempel di pohon. Padahal kenyataannya tidak demikian. Berbeda dari kebanyakan buah lain, alpukat justru tidak matang ketika masih berada di pohonnya. Ini adalah salah satu keunikan alpukat yang jarang diketahui banyak orang.

Pada umumnya, buah-buahan akan memulai proses pematangannya di pohon. Setelah warnanya berubah, teksturnya melunak, dan aromanya muncul, barulah buah dipetik untuk dikonsumsi. Namun, alpukat punya mekanisme berbeda.

Penelitian menunjukkan bahwa alpukat dapat bertahan lama di pohon, bahkan lebih dari satu tahun tanpa mengalami perubahan menuju fase matang. Buahnya tetap keras dan tidak menunjukkan tanda-tanda siap dimakan.

BACA JUGA:Masih Takut Beli HP Lipat Karena Lipatannya ? Baca Ini Dulu !

BACA JUGA:Mengenal Samsung Galaxy Z TriFold, Teknologi Lipat Tiga yang Jadi Gebrakan 2025 !

Mengapa hal ini bisa terjadi ?

Alasannya karena alpukat tergolong buah klimaterik, yaitu buah yang mengalami pematangan setelah dipanen, bukan saat masih menempel di pohon. Begitu dipetik, alpukat mulai memproduksi etilen, yaitu hormon pematangan yang sangat berpengaruh terhadap perubahan tekstur dan rasa.

Menurut sumber kesehatan Healthline, etilen adalah hormon penting dalam dunia tumbuhan. Pada buah-buahan tertentu, terutama yang bersifat klimaterik, ledakan produksi etilen terjadi setelah proses panen. Ledakan ini diikuti dengan peningkatan laju respirasi buah sehingga rangkaian proses pematangan berlangsung secara cepat dan tiba-tiba. Karena itulah alpukat yang awalnya keras dapat berubah menjadi lembut seperti mentega hanya dalam beberapa hari.

Buah-buahan lain yang juga termasuk kelompok klimaterik antara lain pisang, mangga, pepaya, apel, jambu biji, sawo, hingga durian. Semuanya memiliki kemampuan untuk matang setelah dipetik, meski setiap buah memiliki kecepatan dan karakteristik pematangan yang berbeda.

Berdasarkan penelitian, alpukat yang disimpan di udara dengan suhu normal biasanya akan mencapai kematangan dalam waktu sekitar 11 hari. Selama periode ini, bagian daging buah mulai melunak, rasa menjadi lebih gurih, dan aromanya pun muncul. Proses inilah yang menghasilkan tekstur khas alpukat yang lembut dan creamy.

Karena alpukat tidak matang secara alami di pohon, kita perlu melakukan beberapa langkah agar buah matang dengan sempurna setelah dibeli. Jika pematangannya berlangsung terlalu cepat, tekstur bisa menjadi kurang maksimal. Sebaliknya, jika terlalu lambat, alpukat bisa tetap keras atau kurang menghasilkan rasa yang khas. Maka dari itu, ada beberapa cara sederhana yang bisa membantu mempercepat pematangan alpukat di rumah.

1. Menyimpan alpukat di tempat hangat

Suhu dingin, misalnya di dalam kulkas akan memperlambat proses pematangan karena menghambat produksi etilen. Untuk mempercepatnya, simpan alpukat di ruangan bersuhu hangat, seperti di meja dapur. Suhu yang lebih tinggi akan merangsang pembentukan etilen sehingga buah lebih cepat berubah menjadi matang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan