Info Sehat Bersama Kirana Klinik

Dewi Faridah,A.Md.Kes--

4. Saat sahur, cobalah lebih perbanyak cairan tubuh, sebab tubuh yang terhidrasi dengan baik bisa memberikan gambaran kadar pemeriksaan yang sebenarnya.

5. Jangan Menunggu Sakit atau Terinfeksi

Sebenarnya, kita enggak harus menunggu tubuh terinfeksi penyakit, untuk melakukan pemeriksaan darah. Sebab, tes darah ini sah-sah saja dilakukan atas kesadaran diri terhadap kondisi kesehatan tubuh.

Singkat kata, tak perlu menunggu arahan atau rekomendasi dari dokter. Pemeriksaan darah bisa dilakukan secara rutin setiap satu atau dua bulan sekali, tapi ada pula yang melakukannya setiap satu tahun sekali.

Namun perlu diketahui, cek darah harus dilakukan secara rutin bagi seseorang yang memiliki riwayat penyakit diabetes melitus, jantung, hipertensi, kanker, atau penyakit yang berhubungan dengan darah lainnya.

Selain itu, pemeriksaan darah juga harus segera dilakukan jika mengalami demam tinggi yang tak kunjung mereda selama tiga hari berturut-turut, diare dan muntah, demensia untuk para lanjut usia, serta sakit kepala yang tak kunjung mereda.

- Ketahui Prosedur Cek Darah

Biasanya, disarankan untuk berpuasa selama kurang lebih 12 jam sebelum pemeriksaan darah dilakukan. Ketika dilakukan pemeriksaan, darah akan diambil dengan teknik venipunktur atau melalui pembuluh darah vena dengan media jarum suntik kecil.

Petugas menggunakan tourniquet atau pengikat lengan untuk mengikat bagian lengan atas, bertujuan agar aliran darah pada bagian ini terhambat dan membuat pembuluh vena terlihat menonjol, sehingga pengambilan sampel darah akan lebih mudah. Setelah pembuluh vena diidentifikasi, petugas membersihkan area tersebut dengan alkohol dan melakukan pengambilan sampel darah dengan jarum. 

 

Tag
Share