Harga Mahal, Waspada Pencurian Kopi Basah

Salah satu pohon kopi di kebun Rejang Lebong.-NICKO/CE -

CURUPEKSPRESS.BACAKORAN.CO  - Lantaran harga jual kopi saat ini terbilang mahal, yakni mencapai Rp 58 hingga 60 ribu perkilonya.

Oleh karena itu, seluruh petani di Kabupaten Rejang Lebong diingatkan, agar tetap waspada dan selalu melakukan pemantauan ataupun menjaga kebun kopi miliknya.

Kasatpol PP Rejang Lebong Akhmad Rifai SP menyampaikan, sejauh ini diketahui memang sudah banyak orang yang menjual kopi dalam keadaan basah.

Dimana dikhawatirkan, kopi basah yang dijual itu merupakan hasil curian di kebun kopi milik warga.

Terlebih lagi menurutnya, dengan adanya jual beli kopi basah ini, bisa menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat.

BACA JUGA:Pertahankan Predikat WTP

BACA JUGA:Seluruh Poli RSUD Rejang Lebong Dipenuhi Pasien Pasca Lebaran, Ini Kasus Terbanyak!

"Sudah ada kabar soal penjualan kopi dalam keadaan basah. Terlebih lagi diketahui, dari yang sudah-sudah kopi basah yang dijual diketahui merupakan hasil curian. Untuk itu kami kembali mengingatkan, agar para petani kopi dapat lebih waspada dan menjaga kopi miliknya," ujar Kasat.

Dirinya juga mengingatkan, agar para tauke di Kabupaten Rejang Lebong, tidak menerima pembelian kopi dalam keadaan basah.

Karena jika kedapatan, ada sanksi untuk yang menjual dan membeli kopi dalam keadaan basah. Apalagi jika diketahui kopi basah yang dijual merupakan hasil curian.

"Demi menjaga kenyamanan dan keamanan, mari kita ikuti aturan yang sudah ditetapkan. Jangan sampai terjadi penjualan atau pembelian kopi basah, yang ternyata memang benar hasil curian. Apalagi saat ini, harga kopi sedang tinggi-tingginya. Karena jika kopi basah yang dijual merupakan hasil curian, maka akan ditindaklanjuti secara hukum oleh Polres. Disamping itu saat ini, kami juga tengah berproses untuk membuat perbup larangan jual beli kopi basah," terangnya.

Sementara itu disampaikan Herwin (45) salah seorang petani kopi di Kabupaten Rejang Lebong. Saat ini memang tengah memasuki masa panen untuk kopi. Karena itu sejak memasuki lebaran pertama, dirinya sudah mewanti-wanti terjadinya pencurian. Bahkan dikatakannya, saat ini dirinya selalu melakukan pemantauan setiap hari, untuk mengantisipasi pencuri yang masuk kedalam kebun miliknya.

"Saya pikir bukan hanya saya saja yang saat ini terus menjaga kebun kopi. Namun petani-petani kopi lainnya juga pasti melakukan hak ayang sama. Apalagi saat ini, harga kopi sangatlah mahal, atau bisa dikatakan paling mahal dibanding selama ini. Jadi daripada terjadi hal yang tidak diinginkan, memang ada baiknya kita melakukan pencegahan terlebih dahulu," singkatnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan