Biaya UKT Semakin Mahal
Ilustrasi Net--
CURUPEKSPRESS.BACAKORAN.CO - Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang semakin mahal membuat mahasiswa mengeluhkan melalui berbagai cara, termasuk media sosial.
Keluhan mahalnya uang kuliah tidak hanya terjadi satu kampus, tapi berbagai kampus di Indonesia.
Terbaru, mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman hingga Universitas Riau melakukan aksi protes terkait biaya kuliah, baik Uang Kuliah Tunggal (UKT) maupun Iuran Pembangunan Institusi (IPI).
Paradigma perguruan tinggi negeri (PTN) saat ini sudah jarang ada satuan kerja (satker), melainkan PTN-BLU (Badan Layanan Umum) dan PTN-BH (Badan Hukum).
PTN-BH sendiri memiliki kewenangan otonom untuk mengelola anggaran, di mana UKT merupakan sumber paling besar.
BACA JUGA:PGP Angkatan 11 Dimulai Juni 2024, Ini yang Harus Disiapkan Sebelum Pelaksanaan
Kabid Litbang P2G Feriansyah menilai bahwa kampus harus punya business plan yang baik agar dapat mengelola pemasukan dan pengeluarannya.
Maka dari itu, kampus harus punya unit bisnis lain yang bisa men-support agar UKT bisa lebih ringan.
"Apabila kampus memperoleh status sebagai PTN-BH, jangan hanya mengharapkan income dari UKT," ujar Feriansyah.
Ia tak menampik bahwa kampus mengalami dilema dalam hal penerapan UKT.
"Tuntutan kampus itu sendiri tinggi, bagaimana kesejahteraan dosen baik PNS dan non-PNS, pembiayaan penelitian dan pengabdian masyarakat, perawatan fasilitas kampus, hingga program pengembangan lain," lanjutnya.