Istri Bunuh Suami di Rejang Lebong Belum Tersangka
TKP Pembunuhan di Kelurahan Talang Rimbo Lama Kecamatan Curup Tengah. -IST/CE -
BACAKORANCURUP.COM - Nasib malang dialami Wandra Hafis (44) salah seorang Gharim di Kabupaten Rejang Lebong yang merupakan warga Kelurahan Talang Rimbo Lama Kecamatan Curup Tengah.
Dirinya pada Kamis 20 juni pagi menjadi korban pembunuhan dari AH (38), warga Tunas Harapan Kecamatan Curup Utara, yang merupakan isterinya sendiri.
Hanya saja meskipun terduga pelaku sudah diamankan, namun hingga saat ini terduga pelaku belum ditetapkan sebagai tersangka.
Untuk diketahui, bahwa Hafis atau korban ini dibunuh isterinya dengan cara dibacok dibeberapa bagian tubuhnya, sehingga mengalami luka bacok pada bagian kepala atas sisi depan, tengkorak kepala putus, luka pada paha kanan dekat pinggang, luka bacok pada lutut kiri, dan juga luka bacok pada tulang kering.
BACA JUGA:Kronologi Istri Bunuh Suami di Rejang Lebong
BACA JUGA:Pengurus Masjid di Rejang Lebong Tewas Dibunuh
Syairullah Ketua RW 04 Kelurahan Talang Rimbo Lama Kecamatan Curup Tengah menyampaikan, korban ini merupakan seorang gharim atau marbot masjid yang dikenal sangat rajin.
Sedangkan pelaku bernama sendiri, diketahui memang telah banyak meresahkan warga akibat perbuatannya selama ini.
"Korban ini merupakan seorang gharim atau marbot yang bertugas di masjid Talang Rimbo Lama. Semasa hidupnya pun, korban adalah orang yang baik, dan bisa dikatakan sepuluh benar," ungkap Syairullah.
Sementara itu dikatakannya, warga setempat menduga, pembunuhan tersebut terjadi karena korban sebelumnya melayangkan talak terhadap pelaku. Karena semasa hidupnya, korban ini sering dipukulin oleh isterinya sendiri.
"Setelah menalak pelaku beberapa waktu lalu, korban ini sempat berkata bahwa dirinya takut dibunuh oleh isterinya sendiri. Namun ternyata benar terjadi, pagi tadi (kemarin, red) korban dibunuh oleh isterinya sendiri," kata Syairullah.
Sementara itu Kapolres Rejang Lebong AKBP Juda T Tampubolon SIK SH MH melalui Kasi Humas AKP S Simanjuntak menerangkan, dari keterangan yang diterima pihaknya.
Pelaku ini memiliki depresi atau stres selama 3 tahun kebelakang.
Sehingga selama itu juga, pelaku ini ketap memecahkan rumah warga sekitar, tanpa alasan yang jelas.