Tindak Tegas Truk Nakal Picu Kerusakan Jalan
Mahdi Husen--
BACAKORANCURUP.COM - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rejang Lebong Mahdi Husen SH meminta Dinas Perhubungan dan Satlantas menindak tegas truk nakal yang melintasi diluar jalur khusus yang telah disiapkan.
"Kita minta kedua leading sektor tersebut bisa mengawasi dan menindak tegas kepada angkutan truk yang nakal," ujarnya.
Dikatakannya, jika hal tersebut bukan tanpa sebab, angkutan truk yang nakal tidak melintasi jalur khusus ini memicu kerusakan jalan lingkungan milik Kabupaten Rejang Lebong.
Spesifikasi jalan yang dilintasi tidak sesuai dengan tonase muatan yang angkatan truk miliki.
BACA JUGA:Laporkan Keuangan Desa Lewat Aplikasi Siskeudes
BACA JUGA:Jalan Kota Padang Dilanjutkan, Warga Full Senyum
"Sudah jelas ada jalur khusus, penentuan jalur khusus juga mempertimbangkan tonase dan juga spesifikasi jalan, jika tonase angkutan truk masuk jalan kabupaten, jelas jalan kita akan cepat rusak, ini kenapa kita minta pihak terkait penertiban," ujarnya.
Permintaan ini juga lantaran banyaknya laporan masyarakat Rejang Lebong, yang jalan lingkungan mereka, dalam hal ini jalan kabupaten dilintasi oleh truk - truk tersebut, yang memicu kerusakan lebih parah pada jalan mereka. Sehingga harus ada langkah yang diambil leading sektor terkait.
"Jangan juga lantaran mereka yang nakal, pemerintah membangun satu jembatan untuk mereka, namun mereka merusak jalan yang lain," ungkapnya.
Serta perlu diketahui, jika tidak dihentikan atau tidak ditertibkan angkutan yang nakal tersebut, maka akan memperparah kerusakan jalan yang ada di Rejang Lebong, sedangkan struktur anggaran Rejang Lebong untuk pembangunan jalan tersebut, bisa masuk dalam perencanaan pembangunan, membutuh 2 tahun baru dapat dibangun kembali.
"Lagian, APBD kita juga sudah ada porsinya untuk membangun yang lain, bukan jalan yang rusak lantaran angkutan truk nakal," terangnya.
Kemudian pihaknya juga meminta pada pemegang proyek pembangunan jembatan untuk bisa memaksimalkan kinerja mereka, sehingga bisa selesai tepat waktu, dan jembatan tersebut bisa kembali beroperasi, pasalnya jalan tersebut menjadi jalan utama untuk angkutan truk di Rejang Lebong.