Jangan Lagi Dianggap Sepeleh, 8 Warga Rejang Meninggal Akibat TB, Yuk Cegah Sedini Mungkin!

Kader sosialisasi TB di Rejang Lebong.-IST/CE -

BACAKORANCURUP.COM - Selama tahun 2024 atau sampai bulan Juni 2024 kemarin, jumlah pasien tuberkulosis (TB) yang meninggal di Kabupaten Rejang Lebong terus bertambah.

Saat ini saja sudah ada sebanyak 8 pasien pengidap TB di wilayah Rejang Lebong yang diketahui sudah meninggal dunia.

Sehingga bisa dikatakan, bahaya dari TB ini tak bisa dipandang sebelah mata, dan harus dicegah sejak dini.

"Dari data yang terhimpun di Dinkes Rejang Lebong, jumlah pasien TB yang meninggal sudah ada 8 orang. Dan bisa saja terus bertambah, jika pasien tidak mengikuti anjuran yang kita berikan," kata Amri yang merupakan kader Penabulu Rejang Lebong.

BACA JUGA:Tak Daftar Ulang, 198 Siswa Dinyatakan MUNDUR

BACA JUGA:Tabrak Colt Diesel, Pemuda di Rejang Lebong Meninggal Dunia!

Dirinya juga menerangkan, jumlah warga terdampak TB periode ini sudah diangka ratusan orang.

Sehingga wajar saja, jika saat ini warga yang terindikasi TB terus meningkat seiring berjalannya waktu.

Bahkan bukan tidak mungkin menurutnya, jumlah warga terindikasi TB bisa sampai 6 kali lipat dari jumlah warga yang sudah terdampak TB.

Hal itu dikarenakan, penyakit TB ini bisa menularkan anggota keluarga lainnya, apabila tak menjalankan pencegahan dini seperti terapi pencegahan tubercolosis (TPT).

"Kalau penanganan TB serta sosialisasi sudah kita lakukan secara maksimal. Namun karena masih banyak masyarakat yang acuh tak acuh. Penyakit TB akan semakin cepat menyebar di lingkungan masyarakat," ujarnya.

Adapun penyebab kenapa penyakit TB ini mudah menyebar kata Amri, karena warga yang terdampak TB tidak melakukan TPT, dan mengkonsumsi obat putus nyambut.

Sehingga membuat virus yang ada didalam tubuhnya tidak mati, namun terus berkembang.

Karena itulah jelasnya, untuk mencegah penyebaran TB ini bisa dilakukan. Asalkan masyarakat mau mendengarkan, dan mau menjalankan apa yang disampaikan oleh pihak kesehatan serta Penabulu terkait pencegahan TB.

"Kita terus melakukan sosialisasi ke rumah-rumah atau ke lokasi yang masyarakatnya ada terdampak TB. Jadi kita juga berharap, agar masyarakat dapat menjalankan treatment yang kami berikan, khususnya bagi mereka yang terdampak dan terindikasi," jelas Amri.

Selain itu jelasnya, sebagai salah satu cara untuk mencegah orang serumah dengan pasien tidak tertular TB. Ada dua cara yang bisa kita lakukan, pertama melakukan deteksi dengan alat TCM (Tes Molecular Cepat) melalui sampel dahak.

Tag
Share