KKB Tembaki Pesawat hingga Truk di Papua

BACAKORANCURUP.COM - Tak ada habisnya KKB terus melakukan teror dan penembakan terhadap berbagai kegiatan masyarakat Papua.

Kali ini KKB tembaki pesawat hingga truk di Papua, di mana sebuah peluru bersarang di kaki korban.

Penembakan terhadap truk tersebut diungkapkan oleh Satgas Damai Cartenz 2024 yang mengatakan bahwa penembakan terjadi di Kampung Kali Kasuari, Jalan Trans Nabire-Enaro, Kabupaten Dogiyai-Papua Tengah.

Akibat penembakan yang terjadi pada 1 September sekitar pukul 16.00 WIT tersebut, supir truk yang bernama Laa Duwi mengalami luka tembak. Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani selaku Kepala Operasi Damai Cartenz-2024 mengungkapkan bahwa pelaku penembakan diduga kuat adalah anggota Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB. 

BACA JUGA:Porang Hidup, Oleh: Dahlan Iskan

"Kami saat ini tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan dan penyelidikan agar dapat mengungkap identitas kelompok KKB tersebut," ungkap Brigjen Faizal.

Satgas Damai Cartenz juga menyampaikan bahwa korban telah mendapatkan perawatan di RSUD Pratama Dogiyai dan dirujuk ke RSUD Paniai untuk penanganan lebih lanjut. 

Selain itu sehari sebelumnya, KKB juga melakukan penembakan terhadap pesawat sipil di di Kampung Pogapa, Distrik Homeo, Kabupaten Intan Jaya pada hari Jumat 30 Agustus 2024 sekira pukul 12.00 WIT. 

Sebby Sambom yang merupakan Jubir TPNPB OPM menjelaskan bahwa pihak yang melakukan penyerangan merupakan TPNPB OPM Intan Jaya dibawa pimpinan Tipagau bersama pasukannya. 

Tidak hanya itu, mereka juga melakukan penyerangan terhadap militer pemerintah Indonesia di Kampung Pogapa, Distrik Homeo, Kabupaten Intan Jaya pada hari Jumat 30 Agustus 2024 sekitar pukul 12.00 waktu Papua. 

Penyerangan tersebut berada di ujung bandara pesawat di Kampung Pogapa. 

Penyerangan tersebut mendapatkan perlawanan dari pihak TNI dan sempat terjadi baku tembak antara militer Indonesia yang sedang berjaga di pos militer dengan pasukan TPNPB selama 15 menit.  Dalam pernyataanya, KKB juga mengancam akan membatalkan pemilihan kepala daerah atau bupati di Intan Jaya.