Kronologi Bocah 5 Tahun Asal Kepahiang Meninggal Usai Tenggelam di Rejang Lebong
Polisi olah TKP Bocah 5 Tahun Asal Kepahiang Meninggal Tenggelam di Rejang Lebong-IST-
BACAKORANCURUP.COM - DL bocah berusia 5 tahun yang merupakan warga Desa Cinto Mandi Kecamatan Bermani Ilir Kepahiang, harus meregang nyawa usai tenggelam di kawasan wisata Suban Air Panas Kelurahan Talang Ulu Kecamatan Curup Timur, Kamis 12 September 2024 sekira pukul 14.00 WIB kemarin.
Informasi terhimpun, sebelumnya korban bersama rombongan diketahui sedang berwisata ke Suban Air Panas pada pukul 11.30 WIB.
Kemudian rombongan anak - anak bersama orang tua dan guru pendamping mandi di kolam wisata Suban Lesung.
Dimana pada saat mandi, teman-teman dan rombongannya yang lain sedang membersihkan badan di ruang bilas.
BACA JUGA:iPhone 16 dan iPhone 16 Plus Sudah Rilis, Berikut Spesifikasi Lengkapnya
BACA JUGA:Paling Bisa Bikin Orang Lain Nyaman dan Aman, 6 Zodiak Ini Akan Banyak Disukai
Tiba-tiba seketika, salah satu pengunjung perempuan yang belum diketahui identitasnya melihat korban sudah dalam posisi telungkup didalam kolam.
Kemudian saksi langsung menyelamatkan korban dengan cara membawa korban naik ke pinggir kolam.
Barulah setelah itu, korban dibawa oleh saksi bernama Andri dan Dio yang merupakan penjaga kolam, ke RS An Nissa guna mendapat pertolongan medis.
BACA JUGA:Pasangan Suami Istri di Rejang Lebong Ini Ditangkap Polisi Karena Gelapkan Motor!
BACA JUGA:Apakah Wisata Pulau Tikus Bengkulu Memiliki Tikus, Ini Faktanya!
Hanya saja meski demikian, nyawa korban tak tertolong lagi, dan korban pun meninggal dunia.
"Berdasarkan hasil Identifikasi Tim Inafis Polres Rejang Lebong di lokasi kejadian. Diketahui kedalaman Kolam Pemandian suban lesung saat korban di temukan kurang lebih 132 cm. Selain itu ditemukan sisa makan mie bekas muntahan korban saat di angkat dari kolam. Akibat dari hal tersebut, korban tidak bisa lagi diselamatkan usai tenggelam," ujar Kapolres Rejang Lebong Polda Bengkulu AKBP Eko Budiman SIK MIK MSi melalui Kasi Humas AKP S Simanjuntak.
Dia juga menduga, kejadian tersebut terjadi karena ada kelalaian dari penjaga kolam, serta kurang pengawasan dari guru pendamping dan orang tua korban.