Bupati Kukuhkan Drumband Pokoa SDN 34 RL
IST/KOMINFO RL Pengukuhan Drumband Pokoa SDN 34 Rejang Lebong.-IST/KOMINFO RL-
CURUP, CE - Bupati Rejang Lebong, Drs H Syamsul Effendi pada Rabu (6/12) mengukuhkan Korp Drumband Pokoa SDN 34 Desa Pungguk Lalang Kecamatan Curup Selatan. Dimana pengukuhan korp drumband itu ditandai dengan penyematan selempang dan stik 1 mayor kepada Ifran Mahdim Ramadan dan 2 mayorete, Ajeng Padila Putri dan Shaqila Fitri Nur Wahid.
Pengukuhan korp drumband itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan pameran panen karya P5 project profil pelajar Pancasila ini disaksikan Camat Curup Selatan, M.Zen Pinani, S.Sos, MSi, Kades Pungguk Lalang, Usman Hery dan perangkat. Termasuk, para Kades di wilayah Curup Selatan. Tak ketinggalan para orang tua murid.
‘’Rangkaian kegiatan di SDN 34 hari ini terdiri dari pengukuhan korp drumband pokoa gading dan displaynya, juga ada pameran kuliner murid kelas I – VI. Serta atraksi taekwondo. Termasuk, tari dan dongeng. Juga pembagian reward kepada murid berprestasi,’’ jelas Kepala Sekolah SDN 34, Dewi Sri Budi, SPd.MPd.
BACA JUGA:Anggaran Rp 2,5 M untuk Bangun Sekolah Kembali ke Pusat
BACA JUGA:2024, DAK Pendidikan Lebong Rp 31,6 Miliar
Dikatakan Dewi, tahun 2023 murid SDN 34 telah mengukir banyak prestasi. Mulai dari juara umum taekwondo, juara kepramukaan dan juara karnaval pejuang 10 November 2023.
‘’Walau sekolah kami kecil, mungil dan muridnya sedikit, tapi, murid kami banyak yang berprestasi diarena O2SN. Drumband sekolah kami dibentuk awal September 2023. Dana pembelian peralatan dan perlengkapannya senilai Rp 27 juta dan dibantu para orang tua murid senilai Rp 300.000 per murid. Saat ini baru dibayar Rp 20 juta dan belum dibayar Rp 7 juta. Kami berharap ada donator yang melunasinya,’’ tutur Dewi Sri Budi seraya menyebutkan total murid SDN 34 sebanyak 107 murid yang belajar dibawah binaan 5 guru PNS dan 8 guru honorer.
Saat berada di komplek SDN 34, bupati sempat menyampaikan kenangannya ketika belajar di SDN 34. ‘’Dulu ditahun 70-an, saya bersekolah disini. Tapi, sampai kelas IV saja. Sebab, sekolah ini belum ada kelas V dan VI. Makanya, saat naik kelas V saya pindah ke sekolah lain,’’ kenang bupati.
Cuaca ketika itu sangat dingin. Sehingga, bupati menjadi malas mandi pagi. Tapi, menjelang pukul 10.00 WIB selepas belajar di kelas dan cuaca mulai panas, bupati mengaku langsung mandi dan nyemplung di kolam.
‘’Makanya, saya merasa prihatin melihat kondisi sekolah ini dan saya terpanggil untuk membantu sekolah ini. Saya akan berusaha membangun sekolah ini. Dinas terkait tolong bikin perencanaannya dan dana pembangunannya akan kita usaha dalam APBD perubahan nanti. Sehingga gedung baru itu diharapkan dapat membantu peningkatan mutu pendidikan di sekolah ini,’’ ujar bupati.
Sementara Kadis Dikbud, Rezza Pahlevie, SH menjelaskan, SDN 34 bukan tergolong sekolah penggerak. Tapi, kepala sekolah SDN 34 berkomitmen untuk program P5 dan kurikulum merdeka.
‘’Murid-murid sekolah ini sudah diajari untuk mengembangkan usaha bisnis sejak usia dini. Hal ini tergambar dalam pameran kuliner yang dikemas dalam kegiatan pameran panen karya’’ tutur Reza. (DOK/MCRL)