PDAM Ditarget Sumbang PAD

BENGKULU - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) saat ini belum menyumbang PAD. Ini dikarenakan income yang didapat selama ini masih menutupi biaya perbaikan sarana prasarana. 

"Kita minta ke depan bisa melakukan manajemen untung. Artinya, keuangan yang ada tidak lagi hanya digunakan untuk memperbaiki ini itu. Maka insya Allah target PAD di tahun depan sudah bisa ditetapkan," ujar Asisten II Kota Bengkulu, Sehmi, Minggu (10/12), kepada BE. 

Lebih lanjut dijelaskannya, pendapatan PDAM bersumber dari iuran bulanan dari pelanggan yang rutin menunaikan kewajibannya membayar. Selain itu, juga sudah dilakukan pengembangan bisnis sebagai sumber pemasukkan, seperti produk si Air Minum Dalam Kemasan bermerek Hidayah Water. Dan dalam mendukung pengembangan bisnis, Pemkot sendiri sudah mengeluarkan SE pendistribusian Hidayah water ke seluruh OPD. 

"Sekarang sudah ada peningkatan usaha dari hidayah water, kemudian ada pengembangan jaringan pelanggan. Maka dari itu kita harapkan ada PAD yang bisa disumbangkan ke pemerintah," ungkapnya. 

Diketahui, sebelumnya sempat mendapat kritikan dari anggota DPRD kota karena tidak tak adanya kontribusi pendapatan daerah dari PDAM. Sedangkan, saat ini jumlah pelanggan PDAM terus bertambah. Disampaikan Sehmi, pada periode sebelumnya PDAM masih dinyatakan dalam kondisi rugi, hal tersebut dikarenakan harga jual air dan mengelola air tidak berimbang. Ia mencontohkan PDAM selalu dihadapkan dengan sumber air baku di sungai Bengkulu yang sangat keruh. Dan berdampak pada ketahanan mesin pengolahan air yang rentan rusak. Bahkan sendimen yang dihasilkan kerap membuat saluran perpipaan tersumbat. 

"Belum lagi seluruh jaringan ini menggunakan besi, sehingga sering dihadapkan dengan masalah pipa bocor/rusak. Persoalan ini juga berdampak pada pengeluaran PDAM," tandasnya. 

Perbaikan dan pengembangan sarana sudah selesai sehingga diharapkan agar tahun depan, PDAM bisa berkontribusi dalam membantu pemerintah mencapai target pendapatan yang telah ditetapkan. (Be)