Raport Mutu Pendidikan Rendah, Sekolah Ini Harapkan Bantuan Perpustakaan dan LAB
Aktivitas Gotong royong siswa SMPN 44 Rejang Lebong. -IST/CE -
Curupekspress.bacakoran.co - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 44 Rejang Lebong mengeluhkan kondisi sekolahnya yang masih banyak kekurangan ruangan, seperti halnya ruang kepala sekolah, ruangan guru, serta ruangan yang paling dibutuhkan yakni ruangan Laboratorium Komputer dan Laboratorium IPA yang menjadi tempat praktek siswa dan ruangan Perpustakaan yang sampai sekarang belum dimiliki sekolah tersebut.
Banyaknya sarana prasarana yang belum dimiliki, menjadi salah satu penghambat sekolah tersebut untuk berkembang, meskipun sekolah tersebut merupakan sekolah penggerak angkatan pertama yang seharusnya menjadi pilar projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) yang diterapkan dalam kurikulum merdeka.
Wakil kepala sekolah SMPN 44 Rejang Lebong, Edi Pustika, S.Pd bahwasanya atas permasalahan tersebut, menjadi penyebab sekolah yang berada di Desa Air Rusa kecamatan Sindang Dataran tersebut mendapatkan nilai numerasi dan literasi rendah pada raport mutu pendidikan.
"Tentunya di dalam dunia pendidikan penyampaian teori dan pelaksanaan praktek haruslah berimbang, akan tetapi bagaimana kami mau mengajarkan praktek, Laboratorium hingga sekarang belum kami miliki," ujar Edi.
BACA JUGA:Jamin Kesehatan Siswa, MIM 10 Karang Anyar Jalin Kerja Sama dengan Puskesmas
BACA JUGA:O2SN dan FLS2N Curup Tengah Dipusatkan di SDN 7 RL
Dikatakan Edi bahwa pada proses pembelajaran di zaman sekarang yang digembar gemborkan pemerintah mengenai literasi, akan tetapi hingga sekarang ini sekolah yang menjadi tempat tugasnya tersebut juga belum mempunyai perpustakaan.
"Kita diharuskan mengajarkan siswa untuk melaksanakan literasi dalam proses pembelajaran, akan tetapi bagaimana kami mau melaksanakan itu sedangkan sarana kita tidak memungkinkan untuk melakukan hal tersebut," jelasnya.
Sementara itu, atas keterbatasan tersebut pihaknya tidak memungkinkan meminta bantuan dari wali murid melalui komite sekolah, mengingat tingkat ekonomi masyarakat di sekolah tersebut berasal dari tingkat menengah ke bawah.
"Walaupun sekolah kami di pelosok, sekolah kami juga sangat membutuhkan perhatian, apalagi sekolah kami merupakan sekolah penggerak yang akan menjadi contoh bagi sekolah - sekolah lainnya," terangnya.
Untuk mendukung terlaksananya KBM di sekolah tersebut dengan baik sehingga pihaknya sangat mengharapkan adanya perhatian pemerintah Kabupaten Rejang Lebong untuk kondisi gedung dan juga sarana prasarana sekolahnya tersebut yang saat ini masih banyak sekali kekurangannya.
"Harapan kami ya semoga secepatnya adanya bantuan untuk penambahan ruangan baru di sekolah kami ini, sehingga kegiatan belajar mengajar di sekolah kami ini bisa terlaksana dengan baik," pungkasnya.