Jurus SKK Migas Genjot Produksi Minyak 1 Juta Barel Per Hari

ist Supply Chain & National Capacity Summit 2024.--

BACAKORANCURUP.COM - Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo, memaparkan bahwa tantangan ketahanan energi nasional diproyeksikan terus meningkat hingga tahun 2050. 

Karena itu, ada beberapa strategi untuk mengejar target produksi minyak 1 juta barel per hari.  

Meskipun ada perubahan dalam komposisi energy mix, gas diperkirakan tetap menjadi sumber energi dominan. SKK Migas, lanjutnya, fokus pada optimalisasi aset dan percepatan produksi sebagai langkah antisipatif memenuhi kebutuhan energi nasional.

“Di tengah tantangan yang ada, peluang untuk pertumbuhan dan inovasi di sektor hulu migas masih menjanjikan. SKK Migas berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan industri ini melalui strategi yang berkelanjutan dan berorientasi pada masa depan,” paparnya dalam COO Forum. 

BACA JUGA:AHY Apresiasi Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh

Dalam rencana jangka panjang, lanjut Wahju, SKK Migas menerapkan empat strategi utama untuk memastikan keberlanjutan produksi, yakni meningkatkan nilai aset yang ada, mengubah sumber daya menjadi produksi, meningkatkan kapasitas lokal, dan melakukan eksplorasi untuk menemukan cadangan minyak dan gas baru. 

Dua pelaku utama hulu migas yang turut hadir di sesi COO Forum, yakni Direktur SDM & Penunjang Bisnis PT Pertamina Hulu Energi, Whisnu Bahriansyah serta Direktur & COO Medco Energi, Ronald Gunawan memperkuat pandangan tersebut. Mereka memaparkan strategi menghadapi tantangan energi di masa depan. 

Whisnu menjelaskan, peran Pertamina dalam perekonomian nasional semakin signifikan dengan kontribusi besar terhadap penerimaan negara melalui pajak dan PNBP.  

"Pertamina mendukung program pemerintah dengan mengintegrasikan teknologi digital di setiap lini operasi perusahaan. Upaya ini tidak hanya mendukung visi pemerintah dalam meningkatkan efisiensi dan transparansi, tetapi juga memperkuat peran Pertamina memperkuat ketahanan energi nasional," ujarnya. 

Sementara itu, Ronald Gunawan dalam paparannya menjelaskan, Medco terus berinovasi dalam mengurangi emisi dan meningkatkan efisiensi operasional, sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan.  

“Hal ini sejalan dengan komitmen global untuk pengurangan emisi karbon, sekaligus memperkuat posisi Medco sebagai pemain utama di industri energi," urainya. Secara keseluruhan, lanjutnya, Medco berkomitmen mengembangkan bisnis energi dan sumber daya alam yang berkelanjutan, dengan fokus pada pengembangan proyek berskala besar dan energi rendah karbon seperti CCS, LNG, dan hidrogen. 

Sebelumnya, dalam sambutan pembukaan, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan, Supply Chain & National Capacity Summit 2024 adalah acara pertama setelah sembilan tahun absen. Acara ini kembali digelar mengingat dinamika industri hulu migas yang semakin ketat dan kompetitif, terutama dalam pengelolaan rantai suplai. 

Tema yang diusung dalam acara ini, "Navigating Long Term Plan Through Integrated Supply Chain for National Capacity Building", sangat relevan dengan tujuan SKK Migas untuk mencapai produksi 1 juta barel per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD). 

Pemerintah, pelaku industri hulu migas, dan para pemangku kepentingan terkait berkomitmen untuk melakukan transformasi pengelolaan rantai suplai yang adaptif guna menghadapi tantangan energi di masa depan. 

Tag
Share