Pemprov Bengkulu Gelar Gerakan Pangan Murah
ist Kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak Nasional di halaman kantor Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu.--
BACAKORANCURUP.COM - Upaya mencegah lonjakan harga kebutuhan pokok terus dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu.
Memastikan ketersedian bahan pokok menjadi kunci dalam mencegah lonjakan harga terjadi di pasaran.
Asisten II Setdaprov Bengkulu RA Denni SH MH mengatakan, upaya stabilitas harga bahan pokok itu tidak hanya sekarang saja. Namun, terus dilakukan sampai menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
"Kita tetap memantau kondisi bahan pokok di lapangan," terang Denni saat menghadiri Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak Nasional di Halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, Rabu 16 Oktober 2024.
BACA JUGA:Puluhan UMKM Terima Sertifikat Halal
BACA JUGA:Tips Membangun Komunikasi dengan Orang Pendiam
RA Denni menjelaskan, Pemprov Bengkulu terus memantau kondisi pasar dan berkoordinasi dengan Bulog untuk memastikan ketersediaan bahan pokok, terutama beras. Bahkan Bulog juga telah menjamin, ketersediaan bahan pokok mencukupi sampai awal bulan Januari 2025.
"Bulog sudah menjamin kebutuhan pokok cukup sampai awal bulan Januari tahun depan," tuturnya.
Atas kondisi itu, Denni meminta masyarakat tidak perlu khawatir atas ketersedian bahan pokok. Masyarakat dapat memenuhi kebutuhan bahan pokoknya dengan harga yang terjangkau.
"Tidak perlu khawatir untuk mendapatkan bahan pokok," tegas Denni.
Pimpinan Bulog Kanwil Bengkulu Dodi Syahrial mengatakan, dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok khususnya beras, pihaknya telah menyalurkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 18.200 ton atau 93 persen, sejak Januari hingga awal Oktober 2024.
"Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan maupun harga pangan terutama beras," terang Dodi.
Dodi mengatakan, Bulog mendapat tugas dari pemerintah untuk menyalurkan beras SPHP sebanyak 20 ribu sepanjang tahun 2024. Program SPHP bagian dari strategi dalam menstabilkan harga beras di pasaran agar tetap terjangkau oleh masyarakat serta memastikan pasokan tetap tersedia.
"Target kita penyalurannya sampai 20 ribu ton," ungkap Dodi.
Dodi menjelaskan, penyaluran beras SPHP masih terus akan dilakukan meskipun target realisasinya sudah mencapai 100 persen. Penyaluran ini dilakukan jika masih banyaknya permintaan dari masyarakat. Khususnya menjelang Pilkada dan juga hari keagamaan yakni natal dan tahun baru.