BACAKORANCURUP.COM - Selama menjabat sebagai Presiden, Joko Widodo (Jokowi) tetap menyisihkan 20 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) salah satunya untuk dana abadi pendidikan selama 10 tahun kepemimpinannya.
Sebagaimana dilansir dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 11 Tahun 2021, dana abadi pendidikan adalah dana yang bersifat abadi untuk menjamin keberlangsungan program pendidikan bagi generasi berikutnya yang tidak dapat digunakan untuk belanja.
Diketahui, dana abadi pendidikan dicetuskan pertama kali oleh Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati pada 2010 dalam bentuk dana pengembangan pendidikan nasional (DPPN).
Dana abadi tersebut kemudian dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sejak tahun 2012. Kemudian pada tahun 2024, dana abadi pendidikan di bidang pendidikan sudah mencapai 154,11 triliun.
BACA JUGA:Bumbu Ibu Basidah! Bukti UMKM Lokal Asal Rejang Lebong yang Mampu Menembus Pasar Global
BACA JUGA:Ini Pesan dan Harapan Guru untuk Menteri Pendidikan Baru
Menurut informasi data dari akun Instagram resmi Sekretariat Kementerian Keuangan, diperlihatkan dana abadi pendidikan angkanya terus meningkat selama 10 tahun terakhir.
Dana tersebut telah digunakan untuk berbagai macam hal terkait bidang pendidikan mulai dari beasiswa, riset, hingga menaikan kualitas perguruan tinggi.
"Amanah memanfaatkan dana abadi pendidikan untuk memberikan kesempatan seluas-seluasnya dan seadil-adilnya kepada tunas bangsa," demikian yang tertulis di akun Instagram resmi Sekretariat Kementerian Keuangan, Jumat, 18 Oktober 2024.
Melalui data itu juga dinyatakan, dana abadi pendidikan selama 10 tahun terakhir ini digunakan untuk membiayai program pendidikan dari LPDP.
Program itu yang terdiri dari program dana abadi pendidikan, penelitian, perguruan tinggi, dan kebudayaan. Pada program pendidikan dana abadi pendidikan digunakan untuk penerima manfaat Beasiswa LPDP Program Native yakni sebanyak 49.896 orang.
Adapun detailnya, sebanyak 46.943 menerima beasiswa penuh atau full scholarship dan 2.953 menerima beasiswa sebagian atau partial scholarship.
Lalu, sejak tahun 2020, LPDP juga memberi beasiswa pada 618.478 penerima manfaat lainnya dari program-program beasiswa kolaborasi degree maupun non-degree bersama Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dan Kementerian Agama.
Bukan cuma itu saja, dana pendidikan juga digunakan untuk bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mendanai program riset, sebanyak 2.993 proposal, ditambah 1.648 judul lainnya.
Selanjutnya, dana abadi tersebut dalam 10 tahun terakhir juga digunakan untuk menaikkan kualitas 21 Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) dengan dukungan pendanaan program-program world class university.