4. Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Alkohol
Merokok dan konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke. Meskipun ada kesadaran yang meningkat tentang bahaya merokok, banyak orang muda masih menganggapnya sebagai hal yang biasa dan tidak menyadari dampak jangka panjangnya terhadap kesehatan mereka.
5. Obesitas dan Gaya Hidup Sedentari
Obesitas dan kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk stroke. Banyak orang muda yang menjalani gaya hidup sedentari, seperti menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar, yang dapat berkontribusi pada kenaikan berat badan dan masalah kesehatan lainnya. Memasukkan olahraga ke dalam rutinitas sehari-hari dapat membantu mengurangi risiko ini.
6. Stres dan Kesehatan Mental
Stres kronis dan masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan, dapat berkontribusi pada peningkatan risiko stroke. Orang muda sering kali merasa tertekan, tetapi tidak selalu mencari bantuan. Penting untuk mengelola stres dengan cara yang sehat, seperti meditasi, olahraga, atau terapi.
7. Riwayat Keluarga
Jika ada riwayat stroke dalam keluarga, risiko individu untuk mengalami stroke juga meningkat. Namun, banyak orang muda yang tidak menyadari pentingnya faktor genetik dalam kesehatan mereka. Mengetahui riwayat kesehatan keluarga dapat membantu individu mengambil langkah pencegahan yang lebih baik.
8. Penyakit Jantung
Penyakit jantung, seperti aritmia atau penyakit jantung koroner, dapat meningkatkan risiko stroke. Meskipun lebih umum terjadi pada orang tua, penyakit jantung dapat berkembang pada usia muda, terutama jika ada faktor risiko lain yang hadir. Penting untuk memantau kesehatan jantung secara rutin.
Mencegah stroke di usia muda dimulai dengan kesadaran akan faktor risiko yang ada.