BACAKORANCURUP.COM - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA baru saja merilis peta elektabilitas pasangan calon (paslon) yang berlaga di Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 2024.
Hasilnya, elektabilitas paslon Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak teratas. Unggul jauh dibanding dua paslon lain yang menjadi lawan politiknya.
Ya, dalam survei tersebut, Khofifah-Emil berhasil meraih elektabilitas sebesar 65,8 persen. Sementara pasangan calon Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) mengejar di urutan kedua dengan perolehan 24,5 persen.
Sayangnya, paslon Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim jauh tertinggal. Pasangan yang diusung PKB itu meraih elektabilitas 1 persen.
BACA JUGA:Elektabilitas RK Masih Diatas Pramono
BACA JUGA:Apple Dikabarkan Kirim Surat Permohonan ke Kemenperin, Soal Izin Edar iPhone 16
"Di Jawa Timur lebih heboh lagi, angkanya (keunggulan Khofifah-Emil dari pasangan calon lain, Red) fantastis," ujar Direktur LSKP-LSI Denny JA Sunarto Ciptoharjono dalam keterangannya, Jumat, 1 November 2024.
Sebagai informasi, survei bertajuk Siapa Menang di Pilgub Jakarta, Jateng, Jatim? PDIP vs KIM Plus itu dirilis satu bulan menjelang hari pencoblosan, 27 November 2024.
Survei ini dilakukan selama sepekan, yakni 16 - 22 Oktober 2024 dan melibatkan 800 responden. Adapun metode surveinya adalah multistage random sampling of error +- 3,5 persen.
Lantas, Sunarto menyampaikan beberapa faktor yang membuat Khofifah-Emil unggul. Faktor pertama, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja mereka sebagai petahana tinggi.
Tingkat kepuasan Khofifah diangka 88,1 persen dan tingkat kepuasan Emil di angka 77,3 persen. Artinya, masyarakat Jawa Timur sama-sama puas dengan kepemimpinan keduanya.
"Logikanya inkumben yang berhasil dan punya waktu melanjutkan, maka akan dipilih kembali. Apalagi ini di atas ambang batas 50 persen," imbuhnya.
Selain itu, popularitas Khofifah juga membuat dia unggul dalam hasil survei. Tingkat popularitas mereka bahkan mendekati sempurna, yakni 98 persen.
Unggul dibandingkan popularitas Tri Rismaharini yang berada di angka 73,5 persen. Ini menjari pekerjaan rumah (PR) yang bagi tim pemenangan Risma-Gus Hans."Khofifah nama legendaris, lekat dengan NU. Walaupun di tingkat nasional Risma pernah jadi menteri, tapi di tingkat lokal jauh lebih populer Khofifah daripada Risma," ujar Sunarto.
Kesolidan Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus di Jawa Timur yang menjasi pendukung Khofifah-Emil juga berperan meningkatkan elektabilitas mereka.