4. Perilaku Meniru atau Agresif
Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Jika orang tua sering bertengkar dengan cara yang agresif, anak mungkin menganggap perilaku tersebut normal dan mulai menirunya.
Mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang mudah marah, kurang empati, atau bahkan menunjukkan perilaku agresif di sekolah atau lingkungan sosial.
5. Menurunnya Kepercayaan Diri
Pertengkaran orang tua dapat menurunkan kepercayaan diri anak. Mereka mungkin merasa bahwa keluarga mereka tidak stabil atau ada sesuatu yang salah dengan diri mereka. Hal ini bisa membuat anak merasa tidak berharga dan mempengaruhi bagaimana mereka menilai diri sendiri serta membentuk hubungan dengan orang lain.
6. Memengaruhi Pola Hubungan di Masa Dewasa
Pengalaman masa kecil yang dipenuhi konflik dapat membawa dampak jangka panjang dalam hubungan anak di masa dewasa. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat, baik dengan pasangan maupun teman-temannya. Ada kemungkinan besar mereka akan mengulang pola konflik yang sama atau, sebaliknya, menghindari konflik sama sekali dengan menarik diri secara emosional.
7. Meningkatkan Risiko Masalah Kesehatan Mental
Anak-anak yang sering menyaksikan orang tua bertengkar rentan mengalami masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Tanpa penanganan yang tepat, dampak ini bisa terus bertahan hingga dewasa dan memengaruhi kesejahteraan hidup mereka.
Melihat orang tua bertengkar jelas dapat menimbulkan dampak buruk bagi perkembangan anak. Dengan menyadari potensi dampaknya, orang tua bisa lebih bijak dalam mengelola konflik di rumah agar anak tetap tumbuh dalam lingkungan yang sehat, aman, dan mendukung.