BACAKORANCURUP.COM - Dalam rangka menyemarakkan hari sumpah pemuda dan bulan bahasa yang telah diperingati pada bulan Oktober 2024 lalu. Rabu 20 November 2024 kemarin, SMPN 3 Rejang Lebong sukses menggelar kegiatan bazar hasil karya P5 untuk para siswanya.
Kegiatan tersebut merupakan kegiatan evaluasi yang dilakukan, untuk mengimplementasikan pembelajaran yang ada pada kurikulum merdeka belajar di SMPN 3 Rejang Lebong.
Kepala SMPN 3 Rejang Lebong Arniweli SPd menyampaikan, meski sekolahnya belum tergabung sebagai salah satu sekolah penggerak di Kabupaten Rejang Lebong. Pihaknya sangat serius dalam mengimplementasikan pembelajaran mandiri merdeka belajar, sesuai dengan kurikulum merdeka belajar yang sudah digalakkan sejak beberapa waktu lalu.
Dimana kata dia, melalui implementasi gelar karya P5 juga, pihak sekolah melakukan penjaringan bakat dan potensi yang dimiliki siswa selama satu semester.
BACA JUGA:Harus Sesuai HET, Penjualan Beras Medium Diawasi Ketat
BACA JUGA:Usai Dipecah 3, Kemendiktisaintek Dapat Anggaran Terbesar
"Melalui program gelar karya P5 ini, kami juga melakukan penjaringan bakat dan potensi siswa. Tujuannya untuk memastikan adanya bibit unggul dan berbakat, yang nantinya akan mewakili sekolah dalam mengikuti serangkaian kegiatan lomba," kata dia.
Dia juga mengatakan, sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada gelar karya P5 yang digelar tahun ini, pihaknya menampilkan permainan tradisional yang diinovasikan terhadap para siswa. Mulai dari permainan atau lomba tari tradisional, permainan sepak kaleng, engklek, cabur, lompat tali, rangku alu dan karya seni visual lainya.
"Kita juga menggali lomba yang lama atau yang tradisional, untuk diinovasikan terhadap para siswa. Yang jelas kita berharap, para siswa bisa lebih kompak, ceria, dan melaksanakan setiap kegiatannya dengan senang dan ikhlas," jelasnya.
Sementara itu ditambahkan oleh Koordinator P5 SMPN 3 Rejang Lebong Zaveni Rasyidin SPd Gr, sebelum memulai kegiatan gelar karya P5 tersebut. Ada yang namanya tahap perencanaan, dimana para peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil
yang diberi tugas untuk memilih tema berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Setiap kelompok diberi kebebasan untuk mengekspresikan ide dan kreativitas mereka.
Selanjutnya kata dia, pada tahap pelaksanaan, peserta didik berkolaborasi dengan guru pembimbing dan teman-teman mereka untuk mengembangkan konsep dan menyusun hasil karya. Di sinilah nilai-nilai gotong royong, kreativitas, dan kemandirian dipraktikkan secara langsung.
Bahkan para peserta didik bersemangat menghasilkan karya-karya yang bukan hanya indah tetapi juga penuh makna, seperti keberagaman budaya Indonesia, tari-tarian daerah, permainan zaman dahulu yang telah di modifikasi oleh para peserta didik
"Kemudian, pada tahap evaluasi, seluruh karya dipresentasikan dalam pagelaran ini
sebagai wujud apresiasi atas usaha dan kreativitas para peserta didik. Melalui kegiatan ini, mereka belajar untuk lebih kritis dalam menilai hasil kerja mereka sendiri dan menghargai karya orang lain," tutupnya.