Genom coywolf mengandung campuran DNA coyote, serigala, dan anjing domestik, dengan persentase campuran yang bervariasi tergantung pada lokasi mereka. Jika hanya memiliki DNA coyote dan serigala, mereka disebut coywolf, sedangkan campuran coyote dan anjing dikenal sebagai coydog.
Sebuah studi genetika tahun 2011 yang dipublikasikan di Genome Research oleh Bridget M. vonHoldt dan koleganya menunjukkan bahwa DNA anjing hutan di Amerika Utara bagian timur didominasi oleh serigala dibandingkan anjing. Namun, semakin ke selatan dan timur, DNA serigala semakin kecil dibandingkan anjing.
Studi lain oleh Universitas Negeri Carolina Utara pada 2015 menyimpulkan bahwa semua coyote timur di Amerika Serikat memiliki tingkat hibridisasi tertentu dalam genetikanya. Saat ini, coyote murni menjadi semakin langka dibandingkan coywolf atau coyote-serigala.
Di mana pun mereka berada, proses kawin silang terus terjadi. Peneliti bahkan percaya coywolf juga ada di wilayah barat Amerika Utara, sebagaimana didukung oleh penelitian dari Northern Prairie Research Center.