BACAKORANCURUP.COM - Uya Kuya membeberkan kronologi usai mendapat kecaman dari warga Los Angeles karena melakukan pembuatan konten di lokasi kebakaran. Berdasarkan keterangan Uya Kuya, ketika itu ia diminta untuk mengabadikan momen nyata kondisi kebakaran di Los Angeles dari wartawan Indonesia. Uya Kuya menjelaskan jika sudah banyak foto-foto serta video hoaks yang beredar di media sosial yang terbuat dari AI.
"Waktu itu kita lagi buat video yang diminta sama temen-temen wartawan Indonesia yang mau lihat kejadian real di sana, berhubung banyak video hoax dan AI tentang kebakaran," tulis Uya Kuya di akun Instagram pribadinya, Senin 20 Januari 2025.
Selain itu, Uya Kuya juga mengaku sudah mengantongi izin dari polisi dan aparat yang berada di lokasi untuk mengambil video di pinggir jalan dan tidak memasuki rumah yang terdampak tersebut.
"Di situ banyak polisi, FBI dan national guard dan kita bersama puluhan orang lainnya yang juga mengambil video di jalan sana. Dipersilahkan mengambil gambar selama itu di public space, sidewalk, pinggir jalan dan tidak masuk properti orang," tuturnya.
BACA JUGA:Hasil Survei, 80,9% Publik Puas, 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran
BACA JUGA:Kelakar Bahlil, Minta Kader Golkar di DPR Baca Al-Quran
Usai mendapat kecaman dari warga Los Angeles viral, Uya Kuya menegaskan bahwa ia sama sekali tidak mengunggah video konten tersebut ke akun media sosial pribadinya.
"Kejadian itu sudah beberapa lama sebelum video viral. Kita sama sekali tidak mengupload itu di TikTok, reels, dan YouTube kita karena kita buat video itu request dari teman-teman wartawan dan media di Indonesia," ujarnya.
Kendati begitu, Uya Kuya mengaku sudah meminta maaf dan menyesal atas kejadian itu.Meskipun kemungkinan dirinya dikira scammer, namun Uya berbesar hati untuk mengakui kesalahan dan menjadikan hal itu sebuah pengalaman yang berharga.
"Mungkin dia pikir kami ini scammer yang memanfaatkan situasi, karena kami berbicara dalam bahasa Indonesia, jadi dia tidak mengerti. Mereka mungkin mengira kami memanfaatkan rumah-rumah korban untuk mencari donasi," pungkasnya.