BACAKORANCURUP.COM - Sebanyak 92 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kota Bengkulu masuk dalam daftar renovasi pada 2025 ini. Program ini diinisiasi oleh Pemerintah Kota Bengkulu melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kurang mampu yang tersebar di 9 kecamatan.
Kepala Bidang Kawasan Permukiman Kota Bengkulu, Lepi Nurseha, SE menjelaskan dilansir dari BE, Rabu, 22 Januari, program ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat berpenghasilan rendah yang tinggal di rumah dengan kondisi kurang layak.
"Program RTLH ini memberikan bantuan berupa material bangunan dengan total anggaran Rp 20 juta per rumah. Sebesar Rp17,5 juta dialokasikan untuk material bangunan, dan Rp2,5 juta digunakan untuk upah tukang," ujar Lepi.
BACA JUGA:Sidang Putusan Dismissal Pilkada Digelar 11-13 Februari
BACA JUGA:Menteri KKP Ngaku Kecolongan, Soal Pagar Laut
Menurut Lepi, prioritas penerima bantuan diberikan kepada masyarakat miskin yang tinggal di rumah berbahan papan atau lantai tanah.
Untuk memastikan bantuan tepat sasaran, proses pendaftaran dilakukan melalui kelurahan setempat. Data yang diterima kemudian diverifikasi oleh tim fasilitator sebelum proses penyaluran dimulai.
"Setiap tahun pihak kelurahan kami minta mengusulkan data rumah tidak layak huni di wilayahnya. Setelah itu, data diverifikasi melalui survei lapangan untuk memastikan kelayakan penerima bantuan," ujar Lepi.
Menariknya, program renovasi ini tidak melibatkan kontraktor atau pihak ketiga. Pembangunan rumah dilakukan langsung oleh penerima bantuan dengan dukungan keluarga dan tetangga.
"Hal ini bertujuan agar penerima bantuan lebih merasa memiliki, sekaligus menggerakkan semangat gotong-royong di lingkungan masyarakat," ungkapnya.
Penyaluran dana bantuan akan dilakukan melalui Bank Bengkulu. Rekening khusus dibuka untuk memastikan transparansi dalam pembelian material bangunan.
"Proses pendataan sedang berlangsung, dan verifikasi lapangan akan dimulai bulan depan. Setelah itu, dana bantuan akan langsung disalurkan melalui Bank Bengkulu untuk pengambilan material," tutur Lepi.
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat kurang mampu di Kota Bengkulu, sekaligus menjadi langkah konkret pemerintah dalam mengatasi masalah perumahan di wilayah tersebut.