Bulog Siapkan 2 Juta Ton Beras khusus Ramadan

Rabu 05 Feb 2025 - 16:38 WIB
Reporter : Gale
Editor : meyin

BACAKORANCURUP.COM - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menjelaskan Badan Urusan Logistik (Bulog) telah menyediakan pasokan beras khusus bulan Ramadan. Jumlahnya 2 juta ton.

Hal itu ia sampaikan saat konferensi pers di Istana Negara pada Selasa, 4 Februari 2025. Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah memastikan pasokan untuk Ramadan sudah disiapkan. 

“Kita menjaga pasokan pangan minyak goreng, daging, beras Inshaallah aman stok kita banyak ada 2 juta ton di bulog ini kami siapkan,” tutur Amran. 

Ia beserta pihak Bulog juga meyakini bahwa kondisi pangan menyambut Bulan Ramadan yang jatuh pada awal Maret 2025 nanti berada dalam kondisi stabil.

Amran juga menjelaskan bahwa produksi beras di Indonesia saat ini sedang mengalami kenaikan pada kuartal 1, yaitu Januari-Maret 2025. Kenaikan tersebut menyentuh angka 50 persen.

Ia menyebutkan bahwa hingga Maret nanti, total produksi beras akan mencapai 8 juta ton. Kemudian, pada April, produksi diperkirakan akan mencapai 13-14 juta ton. Amran menyatakan dengan prediksi tersebut, artinya akan ada surplus beras sebesar 4 juta ton pada April nanti.

"Perkiraan surplus hingga April mencapai 4 juta ton," tambahnya.

BACA JUGA:Khofifah-Emil Serukan Persatuan Jatim

BACA JUGA:Prabowo dan JK Bahas Gabah hingga Stok Pangan

Surplus 4 juta ton gabah yang dihasilkan dari produksi beras yang lebih tinggi dari kebutuhan harus diserap atau dibeli oleh Bulog. Namun, saat ini harga gabah yang ada di pasar rata-rata berada di bawah Harga Pokok Penjualan (HPP).

Hal ini menjadi masalah karena jika harga gabah di bawah HPP, petani akan kesulitan memperoleh keuntungan yang cukup dari hasil pertanian mereka, sementara Bulog tetap perlu membeli gabah tersebut untuk menyerap surplus dan menjaga stabilitas harga pangan di pasar. 

“Kami diperintahkan serap gabah kalau ini lewat momentum ini bisa menyulitkan petani2 kita, sehingga insha allah kami maraton memantau bersama bulog, bersama BUMN,” pungkas Amran

Sementara itu, harga gabah di tingkat produsen secara nasional telah mencapai rata-rata Rp 6.498 per kg, yang hampir setara dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 6.500 per kg. Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk mendukung upaya tercapainya swasembada beras, sesuai dengan program prioritasnya.

Di samping itu, proyeksi neraca pangan juga menunjukkan bahwa ketersediaan pangan nasional tahun 2025 berada dalam kondisi yang terkendali. Beberapa komoditas utama seperti beras, jagung, dan daging sapi memiliki stok yang mencukupi. Adapun stok akhir beras diproyeksikan mencapai 9,97 juta ton, stok jagung 5,1 juta ton, sementara stok daging sapi-kerbau mencapai 42.867 ton.

Kategori :

Terkait