BACAKORANCURUP.COM - Koordinator Kabupaten (Korkab) Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Rejang Lebong Firdaus, yang juga menjadi koordinator penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) Bantuan Bengkulu Sejahtera (KBS) Provinsi Bengkulu menyampaikan jika ada kemungkinan bansos KBS akan terhenti.
Pasalnya sejauh ini belum ada informasi lebih jauh terkait dengan program tersebut dari pemerintah Provinsi Bengkulu.
“Sejauh ini untuk KBS belum bisa kita pastikan kembali disalurkan atau tidak, pasalnya belum ada kejelasan,” sampainya.
Dikatakannya, jika biasanya pada awal tahun sudah ada data yang keluar, untuk ditindaklanjuti, namun sejauh ini belum ada kejelasan ditambah dengan, adanya informasi yang beredar jika tidak kembali dianggarkan pada tahun 2025. Sehingga belum diketahui lebih jauh akan kembali direalisasikan atau tidak.
BACA JUGA:Arab Saudi Kirim Kurma 100 Ton untuk Muslim Indonesia
BACA JUGA:Jelang Ramadan, Harga Minyak Goreng Naik
“Untuk kepastiannya, kita menunggu surat resmi dari pemerintah Provinsi Bengkulu,” jelasnya.
Adapun program KBS diberikan untuk masyarakat yang tidak menerima bantuan apapun baik PKH ataupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), sehingga dimasukkan dalam Bansos KBS, di mana penerima atau Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mendapatkan bantuan Rp. 100 ribu perbulan, dan mendapatkan selama 1 tahun, yang harus dibelanjakan sembako, senilai uang yang diberikan.
“KBS ini penyalurannya lewat bank bengkulu, dan ada beberapa warung yang ditunjuk menjadi lokasi pembelian sembako, salah satunya jika tahun sebelumnya warung Jon cabe, yang bersampingan dengan Bank Bengkulu pasar atas,” ujarnya.
Sejauh ini pihaknya juga masih menunggu kejelasan lebih juah terkait dengan program Bansos KBS tersebut, jika memang ada, maka akan pihaknya lakukan proses pendampingan sesuai dengan aturan dan mekanisme yang berlaku.