Kelak, di tahun Pilkada Jakarta, muncul banyak pidato: calon pemimpin itu tidak perlu dilihat agamanya. Yang penting bisa adil atau tidak. Bisa memakmurkan rakyatnya atau menyengsarakan.
Di negara Kristen itu, kata sejarah, mereka akan terbebas dari ancaman dan tekanan kaum Quraisy yang dominan di Mekah. Mereka harus menyeberangi Laut Merah. Lalu menetap di satu kota kecil yang disebut Negash. Sisa-sisa hijrah pertama itu kabarnya masih ada: ke Negash itulah tujuan saya. Harus naik mobil dua jam dari Makelle. Ke arah utara. Ke arah yang lebih tidak aman lagi. Juga lebih miskin.
Kategori :