KTM Tetap di MotoGP

Kamis 27 Feb 2025 - 16:55 WIB
Reporter : Gale
Editor : meyin

BACAKORANCURUP.COM - Setelah berjam-jam perundingan di pengadilan Austria, kreditur akhirnya memberi lampu hijau bagi KTM untuk melaksanakan rencana restrukturisasi, termasuk pembayaran kembali 30% utang—sekitar 600 juta euro (Rp 10 triliun)—pada akhir Mei 2025. 

Keputusan ini menjadi angin segar bagi KTM, yang menghadapi total utang sebesar 2,25 miliar euro, di mana 1,3 miliar euro (Rp 17 triliun) terutang kepada hampir 180 bank. 

CEO KTM, Gottfried Neumeister, dan Co-CEO, Stefan Pierer, hadir dalam persidangan untuk menegaskan pentingnya keputusan ini bagi masa depan perusahaan. 

"Kami harus mempertimbangkan dua faktor utama: mayoritas suara dan mayoritas modal," ujar Karl-Heinz Götze dari kelompok KSV1870 kepada media Austria ORF sebelum pemungutan suara. 

"Karyawan dan banyak kreditur adalah faktor kunci, tetapi keputusan bank juga sangat menentukan," tambahnya. 

Rencana restrukturisasi ini tidak hanya mencakup pembayaran sebagian utang kepada kreditur, tetapi juga mengizinkan dimulainya kembali produksi di pabrik KTM di Mattighofen. 

Sebanyak 150 juta euro akan disuntikkan untuk meningkatkan produksi secara bertahap mulai pertengahan Maret. Langkah ini memungkinkan KTM melanjutkan operasi dengan sekitar 2.000 karyawan hingga akhir Mei. 

Pada tahap awal, 50 juta euro (Rp 1 triliun) akan digunakan untuk menutupi biaya operasional bulan Maret, dengan pola yang sama berlanjut hingga Mei. "Kapasitas penuh yang direncanakan dari empat lini produksi dalam operasi satu shift akan tercapai dalam tiga bulan," ujar Pierer Mobility AG dalam pernyataannya.

BACA JUGA:Bonus PON 2024 Tidak Cair, Atlet Muay Thai Bekasi Ingin Minta Haknya

BACA JUGA:Nyonya Tua Tersingkir dari Coppa Italia

Dimulainya kembali produksi ini menjadi langkah penting untuk memulihkan kepercayaan dari mitra dan pelanggan KTM. Meski demikian, KTM belum sepenuhnya keluar dari ancaman krisis. 

Asosiasi Kreditur Alpine (AKV) menekankan bahwa konfirmasi yudisial terhadap prosedur restrukturisasi bergantung pada penyetoran 150 juta euro (Rp 3 triliun) yang diperlukan untuk menutupi biaya penuntutan, dengan batas waktu 23 Mei 2025. 

Selain itu, kemungkinan munculnya permasalahan hukum, termasuk potensi penundaan dalam pengajuan permohonan kebangkrutan, bisa menjadi kendala baru. 

Identitas investor yang membantu pendanaan restrukturisasi ini juga masih menjadi misteri, menambah ketidakpastian dalam proses pemulihan KTM. 

Untuk mengurangi beban utang, KTM telah mengambil langkah drastis dengan menjual 50,1% saham mayoritasnya di MV Agusta Motor SpA kepada Art of Mobility SA, perusahaan milik pengusaha Timur Sardarov. 

Kategori :

Terkait

Kamis 27 Feb 2025 - 16:55 WIB

KTM Tetap di MotoGP