CURUP, CE - Dalam rangka menanggapi terjadinya bencana alam di wilayah Kabupaten Rejang Lebong, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong melaksanakan rapat penanggulangan bencana, Rabu (3/1).
Sekretaris Daerah (Sekda) Rejang Lebong, Yusran Fauzi ST yang diwawancara menjelaskan, terdapat 3 titik lokasi bencana urgen di Rejang Lebong yang harus segera ditindaklanjuti.
"Meskipun banyak terjadi bencana di beberapa daerah, kita baru saja rapat ada 3 titik yang memang sudah sangat urgen yang akan kita tindaklanjuti," jelasnya.
Lanjut Sekda, ketiga titik dimaksud antara lain longsor pada sisi jembatan Desa Dusun Sawah Kecamatan Curup Utara, banjir pada jalan nasional di Desa Cahaya Negeri dan longsor di jembatan Desa Pal VII.
"Tadi sudah kami bagi tugas untuk pelaksanaannya," ujar dia.
BACA JUGA:Sungai Meluap, Jembatan Penghubung 2 Desa Lumpuh Sebagian, 4,5 Hektar Sawah Ikut Terdampak
BACA JUGA:Alat Berat Disiagakan Antisipasi Bencana
Untuk jembatan Dusun Sawah, kata Sekda, akan dikejar terlebih dahulu agar bisa berfungsi seperti sedia kala, itu masuk dalam rencana A. Kemudian rencana B nya ialah apa yang mengakibatkan titik itu selalu terjadi longsor, karena adanya sedimen di tengah jembatan tersebut yang akan dikaji lebih dulu.
"Tindak lanjutnya nanti mungkin melalui BPBD atau dengan PUPR," ucapnya.
Dana yang digunakan, sebut Sekda, yakni menggunakan dana pemeliharaan jembatan yang ada pada Dinas PUPR.
"Mungkin tekniknya di timbunan itu ada besi jembatan punya provinsi itukan ditimbun, itu nanti diangkat dan mungkin nanti akan dipasang pengaman apakah dengan pohon kelapa baru ditimbun lagi sambil menunggu dana yang diusulkan ke pusat," terangnya.
Adapun dana tersebut senilai Rp 3,7 miliar yang nanti akan digunakan untuk penanganan secara keseluruhan jembatan.
"Insyaallah tidak lama lagi akan turun dananya," tutur dia.
Masih dikatakan Sekda, untuk titik bencana yang terjadi di Desa Cahaya Negeri pada hari itu juga rombongan dari BPBD, PUPR dan Camat akan langsung turun ke lokasi untuk pengecekan. Yang kemungkinan direncanakan pola gotong royong agar bisa kembali kondusif.
"Karena sepert diketahui bersama di awal tahun ini anggaran masih belum bisa digunakan, jadi kita gunakan pola gotong royong," pungkas Sekda.