Hamas Tegaskan Tetap Berkomitmen pada Kesepakatan Gencatan Senjata

Jumat 07 Mar 2025 - 18:27 WIB
Reporter : gale
Editor : meyin

BACAKORANCURUP.COM - Kelompok milisi bersenjata Gaza, Hamas menyatakan tetap berkomitmen pada gencatan senjata dengan Israel, meskipun Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengancam akan "memusnahkan" Gaza jika para sandera yang ditahan tidak segera dibebaskan. 

Gencatan senjata yang berlangsung sejak 19 Januari 2025 kini berada dalam ketidakpastian setelah tahap pertamanya berakhir akhir pekan lalu. Sementara itu, negosiasi mengenai masa depan kesepakatan tersebut masih menemui jalan buntu.  Sebelumnya Israel menawarkan perpanjangan gencatan senjata tahap pertama untuk membebaskan lebih banyak sandera. Namun Hamas menolak tawaran ini dan meminta agar tahap kedua segera dilaksanakan dalam rangka perdamaian yang lebih permanen.  

Hamas menilai bahwa ancaman Trump hanya akan semakin mendorong Israel untuk mengabaikan kesepakatan damai yang telah berhasil menekan eskalasi konflik selama lebih dari 15 bulan di Gaza.

Ancaman Trump muncul setelah pemerintahannya mengungkapkan bahwa mereka telah melakukan pembicaraan langsung dengan Hamas terkait pembebasan sandera warga Amerika di Gaza.

Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengonfirmasi bahwa Israel telah diberitahu soal pembicaraan tersebut dan telah mengungkapkan pendapatnya, dilansir dari Agence France-Presse (AFP).

Dalam sebuah pernyataan video, juru bicara sayap militer organisasi kelompok Hamas Palestina, Brigade Ezzedine al-Qassam, Abu Obaida, menegaskan bahwa mereka tetap berpegang pada perjanjian yang ada.

"Terlepas dari semua upaya musuh untuk menghindar, berbohong, dan menipu... kami lebih memilih dan masih memilih untuk mematuhi perjanjian demi menyelamatkan nyawa rakyat kami," ucap Abu Obaida, dikutip dari AFP.

Pada Rabu, Trump mengeluarkan peringatan keras kepada Hamas, mendesak kelompok tersebut untuk segera membebaskan semua sandera, "Jika tidak, semuanya akan berakhir bagi kalian," katanya, dikutip dari AFP.

Selain itu, Trump juga memperingatkan rakyat Gaza akan konsekuensi berat jika sandera tidak segera dibebaskan."Kepada rakyat Gaza: Masa depan yang indah menanti kalian, tetapi tidak jika kalian menahan sandera. Jika kalian melakukannya, kalian Mati! Buat keputusan yang cerdas. Bebaskan sandeka sekarang, atau kalian akan menderita kemudian!" tulisnya di media sosial, dilansir dari AFP.

BACA JUGA:Karir Darwin Nunez di Liverpool Berakhir

BACA JUGA:Jadwal Cair THR ASN dan PPPK, Ini Besaran dan Detil Tunjangannya!

Di tengah reruntuhan tempat perlindungan darurat di Khan Yunis, Gaza selatan, seorang warga bernama Mohammed Salim menanggapi ancaman Trump dengan sinis. "Tempat ini sudah menjadi neraka," katanya.

"Kami telah hancur, rumah-rumah kami rata dengan tanah, putra-putra kami, ayah, dan orang tua kami telah tiada. Tidak ada lagi yang tersisa untuk diratapi," ucapnya, dikutip dari AFP.

Juru bicara Hamas, Hazem Qasim, menilai bahwa ancaman Trump hanya akan membuat Israel semakin menghindari implementasi gencatan senjata.

"Ancaman ini memperumit situasi terkait perjanjian gencatan senjata dan mendorong Israel untuk menghindari implementasinya," ujar Qasim, dilansir dari AFP.

Kategori :