BACAKORANCURUP.COM - Pemerintah Indonesia tengah bersiap untuk menerapkan sistem pelabelan Nutri Grade pada makanan dan minuman, serupa dengan yang telah diterapkan di Singapura.
Sistem ini bertujuan untuk mengelompokkan produk berdasarkan kandungan gula dan lemak jenuh, sehingga masyarakat dapat dengan mudah memahami informasi gizi sebelum mengonsumsi suatu produk.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menargetkan regulasi mengenai Nutri Grade dapat ditetapkan pada tahun ini.
Kepala BPOM, Taruna, menyampaikan bahwa pihaknya optimistis aturan ini akan rampung dalam waktu dekat.
Pernyataan indisampaikan dalam konferensi pers di kantor BPOM, Jakarta Pusat, pada Selasa (4/3/2025).
BACA JUGA:Daftar Ikan yang Aman Dikonsumsi oleh Penderita Asam Urat dan Kolesterol
BACA JUGA:Dokter Tak Anjurkan Minum Teh Langsung Saat Buka Puasa, Ini Alasannya!
Dalam proses perumusannya, BPOM menggandeng berbagai pihak, termasuk Kementerian Pangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kesehatan, serta Badan Pangan Nasional.
Regulasi ini juga selaras dengan PP No. 28 Tahun 2024, yang merupakan turunan dari UU Kesehatan No. 17 Tahun 2023.
Nutri Grade akan mengategorikan makanan dan minuman berdasarkan kandungan gula dan lemak jenuh menggunakan kode warna tertentu. Skema yang tengah dikaji mencakup beberapa opsi, seperti :
• Kode warna pada kemasan produk, misalnya hijau, kuning, oranye, dan merah, untuk menunjukkan tingkat kesehatan produk.
• Pencantuman komposisi gizi yang lebih detail guna meningkatkan transparansi informasi.
• Peringatan khusus mengenai kadar gula dan lemak jenuh yang tinggi dalam produk tertentu.
“Kami masih berdiskusi mengenai opsi terbaik, termasuk masa transisi bagi industri sebelum aturan ini diberlakukan penuh,” ujar Taruna.