KEPAHIANG - Tak kurang 200 Kepala Keluarga (KK) warga yang bermukim di Desa Langgar Jaya, Kecamatan Bermani Ilir, Kabupaten Kepahiang terancam terisolir. Bukan hanya realisasi pembangunan jalan yang hanya tinggal janji, terkini jalan penghubung menuju desa terancam putus.
Lama tak tersentuh pembangunan, akses jalan menuju Desa Langgar Jaya makin memprihatinkan. Disaat hujan yang terus mengguyur belakangan ini, kondisi jalan semakin parah. Ini setelah jembatan Air Langli yang merupakan sebagai satu-satunya akses penghubung antara Desa Cinta Mandi-Langgar Jaya, sudah hancur dan sulit untuk dilintasi. Sekdes Langgar Jaya, Berlian Efendi mengungkapkan, jembatan penghubung sepanjang 5 meter tersebut pertama kali dibangun pada tahun 2006 lalu secara swadaya dengan menggunakan bahan cor beton. Saat ini, kondisi jembatan beton tersebut sudah tidak ada lagi dan diganti menggunakan batang kayu yang juga dilakukan secara swadaya. "Terakhir di bangun tahun 2006 lalu, sampai sekarang belum tersentuh lagi pembangunan. Untuk pembangunan pun kami lakukan secara swadaya. Sebenarnya, jembatan beton tersebut masih bisa digunakan, namun pada saat SMI melakukan pekerjaan beberapa waktu lalu, jempatan tersebut pun amblas. Sayangnya pekerjaan yang dilakukan oleh SMI sampai sekarang tidak ada kejelasannya, apa lagi mau mengganti pembangunan jembatan kami, " kata Berlian. Ia hanya bisa berharap Pemkab Kepahiang tetap memikirkan dan memprioritaskan pembangunan di desa. Rancangan pembangunan jalan di Desa Langgar Jaya sebelumnya, tak kunjung terealisasi. Sempat akan digarap lewat dana pinjaman daerah PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dengan total dana Rp 59.977.020.000, pada 2019. Dari dana tersebut, salah satunya akan diselesaikan untuk pembangunan peningkatan jalan penghubung antar desa (Sosokan Cinto Mandi – Langgar Jaya-Damar Kencana). Entah mengapa, pembangunan tak kunjung terealisasi hingga tuntas. Lanjut ke TA 2023, lewat program Instruksi Presiden pembangunan Jalan Daerah atau IJD, jalan Langgar Jaya masuk ke dalam salah satu item kegiatan yang akan dijalankan. Realisasinya, lagi-lagi jalan Cinto Mandi - Langgar Jaya sepanjang 11 Kilometer dan lebar 3,5 meter dengan kebutuhan anggaran Rp 23 miliar tersisih. Hanya 2 link jalan saja terealisasi dalam program IJD. Yakni, jalan Pusat Pemerintahan - Barat Wetan, dengan panjang 5,1 kilometer dan lebar 7 meter dengan jebutuhan anggaran Rp 23 miliar. Serta, jalan Pemerintahan - Tebat Monok, dengan panjang 6 kilometer, lebar 7 meter dengan kebutuhan anggaran Rp 30 miliar. Kadis PUPR Kabupaten Kepahiang, Teddy Adeba, ST, ME menyampaikan, akan berkoordinasi lagi ke pusat agar pembangunan link jalan Langgar Jaya segera terealisasi tahun ini. "Baru 2 titik jalan saja yang dibangun pada IJD 2023. Kita koordinasikan lagi, dengan harapan tahap II nanti jalan Langgar Jaya juga dapat dibangun. Kita sudah usulkan ke BPJN di 2024 ini," ujar Teddy. (Baca Koran)
Kategori :