Israel Kembali Serangan Darat ke Gaza

Kamis 20 Mar 2025 - 19:41 WIB
Reporter : Gale
Editor : Radian

BACAKORANCURUP.COM - Israel secara resmi mengumumkan dimulainya kembali operasi militer darat di Jalur Gaza dan memberikan peringatan terakhir kepada warga Palestina untuk menyerahkan sandera serta menyingkirkan Hamas dari kekuasaan.

Militer Israel mengumumkan pada Rabu, 19 Maret 2025 malam hari waktu setempat bahwa mereka telah memulai operasi darat di bagian tengah dan selatan Gaza. 

Tujuan dari operasi ini adalah untuk memperluas zona keamanan dan menciptakan pemisah antara wilayah utara dan selatan Gaza. 

Di tengah serangan ini, ribuan warga sipil terpaksa mengungsi, mencari perlindungan dari serangan yang terus berlanjut.

BACA JUGA:Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor untuk Tahun 2024 ke Bawah, Kok Bisa

BACA JUGA:Penemuan 59 Titik Ladang Ganja di Kawasan TNBTS, Ini Kronologi dan Faktanya di Lapangan !

Serangan udara yang dilakukan dalam beberapa hari terakhir menjadi yang paling mematikan sejak gencatan senjata dimulai pada Januari 2025. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan ini telah menewaskan ratusan warga sipil.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengeluarkan pernyataan video yang menyebut serangan ini sebagai peringatan terakhir bagi warga Gaza.

"Ikuti saran Presiden Amerika Serikat. Kembalikan para sandera dan singkirkan Hamas, maka akan ada opsi lain bagi kalian, termasuk kemungkinan meninggalkan Gaza bagi yang menginginkannya," ujar Katz dalam pernyataan video tersebut sebagaimana ditulis oleh AFP (Agence France-Presse).

Meski serangan udara terus berlanjut, Hamas belum memberikan respons militer secara langsung. Namun, juru bicara kelompok tersebut menyatakan bahwa mereka tetap terbuka untuk negosiasi guna mengembalikan gencatan senjata.

Negosiasi gencatan senjata yang dimediasi oleh Mesir, Qatar, dan AS saat ini mengalami kebuntuan. 

Hamas menuntut agar kesepakatan yang telah ada dijalankan tanpa perubahan, sementara Israel menolak memasuki tahap kedua yang seharusnya mencakup gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Menurut analis politik Palestina, Ghassan Khatib, Israel enggan melanjutkan ke tahap kedua karena khawatir hal itu akan mengakhiri perang tanpa sepenuhnya mengeliminasi Hamas.

Serangan Israel yang terus berlanjut telah meningkatkan jumlah korban dan memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza. 

Rumah sakit yang masih beroperasi di Gaza mengalami kewalahan menerima korban, sementara ribuan warga berusaha mengungsi ke wilayah yang lebih aman.

Pada Selasa malam, serangan udara menghantam kantor PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) di Deir el-Balah, menewaskan satu staf PBB dan melukai sedikitnya lima orang lainnya. 

Kategori :