Mesin V10 Siap Comeback ke F1? FIA Buka Peluang untuk Nostalgia Epik

Senin 24 Mar 2025 - 16:32 WIB
Reporter : Gale
Editor : meyin

Stefano Domenicali, CEO Formula 1, turut mendukung gagasan ini. Ia menyoroti pentingnya keberlanjutan dalam industri otomotif modern, sekaligus mempertimbangkan aspek finansial dan performa.

"Jika bahan bakar berkelanjutan melakukan pekerjaannya dengan benar untuk menjadi nol emisi dan kami mengambil titik keberlanjutan dengan cara yang benar, mungkin kita tidak perlu lagi melakukan hal yang rumit dan mahal dalam hal pengembangan mesin," ucap Stefano Domenicali kepada Motorsport Network pada Agustus 2024.

BACA JUGA:3 Pemain Timnas Indonesia Absen Latihan, Jelang Menjamu Bahrain

"Jadi, kami mungkin berpikir untuk kembali ke mesin yang jauh lebih ringan dan mungkin dengan suara yang bagus," tambahnya. Domenicali menegaskan bahwa masa depan F1 harus selaras dengan perkembangan industri otomotif global, sambil tetap menjaga aspek finansial dan performa impresif di lintasan balap.

Meski ide ini menarik, wacana pengembalian mesin V10 ke ajang Formula 1 menghadirkan tantangan tersendiri. Para konstruktor sudah menginvestasikan dana, waktu, dan sumber daya besar dalam pengembangan mesin V6 hybrid untuk regulasi baru yang akan berlaku pada tahun 2026.

Contohnya, Sauber yang tengah bertransformasi menjadi tim pabrikan Audi, akan debut sebagai konstruktor penuh di F1 tahun depan dengan mesin buatannya sendiri.Sementara itu, Red Bull Racing mendapatkan dukungan teknis dari Ford mulai tahun 2026 untuk memproduksi mesin mereka di pabrik Red Bull Racing di Milton Keynes, Inggris.

Jika ide ini direalisasikan, proses transisi tidak akan mudah. Siklus regulasi baru yang berlaku hingga 2030 menunjukkan bahwa pengembalian mesin V10 akan memakan waktu.

Namun, jika peningkatan suara dianggap sangat penting bagi F1, perubahan mungkin harus dipercepat. Jika tidak, pembatalan regulasi 2026 yang sudah disepakati bisa berpotensi menyebabkan kerugian bagi konstruktor yang telah menginvestasikan riset dan pengembangan mesinnya.

Pengembalian mesin V10 ke Formula 1 bukan sekadar soal nostalgia, tetapi juga upaya untuk menjawab tantangan masa depan. Suara yang menggelegar, performa impresif, dan potensi penggunaan bahan bakar ramah lingkungan membuat ide ini layak dipertimbangkan.

Namun, apakah F1 akan benar-benar melangkah ke arah ini atau tetap berpegang pada rencana regulasi saat ini, semua bergantung pada keputusan kolektif para pemangku kepentingan dalam waktu dekat.

Satu hal yang pasti: suara ikonik mesin V10 akan selalu dikenang sebagai bagian tak terpisahkan dari sejarah Formula 1.

Kategori :