CURUP, CE - Pada Kamis (18/1) pagi kemarin, Bupati Rejang Lebong, Drs H Syamsul Effendi MM yang didampingi Asisten I dan Staf Ahli menyambut kedatangan Plt Ketua Pengadilan Negeri (PN) Curup yang baru di Rumah Dinas Bupati. Di sisi lain, pertemuan ini juga sebagai salah satu upaya memperkuat sinergitas antara PN Curup dan Pemkab RL.
Bupati mengatakan, dengan hadirnya Plt Ketua PN Curup yang baru tentu diharapkan terus dapat memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat Rejang Lebong.
"Karena PN ini sifatnya pelayanan, maka kami pun berharap pelayanan ke masyarakat ke depan jadi semakin baik," ucapnya.
BACA JUGA:Apel Perdana 2024, KORPRI Bahas Sejumlah Isu Penting
BACA JUGA:Traffic Light Mati Membahayakan Pengendara
Menurut Bupati, Plt Ketua PN Curup ini karakteristik pribadinya cukup humble dan mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.
"Jadi kami yakin beliau akan cepat dan lebih mudah beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada di Rejang Lebong. Sehubungan latar belakang etnis baliau itu dari Jawa dan di Rejang Lebong hampir 35 persen penduduknya dari Jawa, ya kami pikir tidak seperti merantau lah ketika datang bertugas di sini," terangnya.
Dalam hal ini Bupati juga mengajak kepada PN untuk bersama-sama bekerjasama dan bersinergi. Mudah-mudahan apa yang pernah dilakukan antara Pemkab Rejang Lebong dengan Ketua PN terdahulu tentu tidak berbeda, dan bila perlu ditingkatkan.
Terpisah, Plt Ketua PN Curup, Ennierlia Arientowaty SH menerangkan, jika dirinya baru pertama kali mendapat kepecayaan bertugas di Sumatera. Adapun kesan pertama berada dan bertugas di Rejang Lebong suasana dan cuacanya dingin, masyarakatnya ramah serta kulinernya enak dan murah.
"Tentu hal itu menjadi daya tarik tersendiri ketika berada di Rejang Lebong, karena suasana di Rejang Lebong mirip dengan di Malang," tuturnya.
Dijelaskannya, dilantik sejak 29 Desember 2023 sebagai Wakil Ketua PN Curup sekaligus merangkap sebagai Plt Ketua PN. Dikarenakan untuk jabatan Ketua untuk saat ini masih kosong.
Masih dikatakannya, terkait kasus-kasus yang terjadi di Rejang Lebong setelah mempelajari sedikit dalam kurun waktu setahun ada sebanyak 200 sampai 250 kasus. Namun jika dibandingkan dengan di tempat tugas sebelumnya jauh lebih banyak yang dalam setahun hampir 1.000 kasus.
"Tapi yang jelas kasus-kasus di setiap daerah itu hampir sama jenis kejahatannya, seperti asusila, kekerasan dan kejahatan lainnya," ungkapnya.
Pihaknya juga siap untuk membangun sinergitas bersama Pemkab dan instansi lain yang ada di Kabupaten Rejang Lebong.