LEBONG - Wakil Bupati Lebong Drs Fahrurozi Mpd mengharapkan kepada seluruh OPD di lingkungan Pemkab Lebong diminta untuk ikut serta menjadi bapak asuh bagi anak stunting di wilayah tersebut.
Hal ini dilakukan agar anak penderita stunting mendapat perhatian sehingga angka penurunan stunting bisa menurun hingga 14 persen pada tahun 2024.
Wabup menyampaikan saat ini di Kabupaten Lebong baru ada 12 orang yang telah menjadi bapak asuh anak stunting yang terdiri dari Bupati Lebong, istri Bupati, Wakil Bupati, Istri Wabup, Sekda, istri Sekda, Staf Ahli, Kadinkes, Kepala DP3AP2KB, Kepala PUPR, Kepala Bappeda dan Kepala BKD.
"Dari total 238 penderita stunting di Lebong baru ada 12 bapak asuh.
BACA JUGA:BKKBN Pusat Apresiasi Kinerja Pemprov Turunkan Stunting
BACA JUGA:3 Warga Jalan Baru Menderita Stunting, Penanganan Terkendala Anggaran
Artinya kita masih kekurangan 226 orang untuk menjadi bapak stunting" kata Wabup.
Menurut Wabup upaya penekanan penurunan stunting di Kabupaten Lebong ini harus di lakukan kerja sama oleh seluruh pihak, karena apabila mengandalkan OPD terkait saja penurunan stunting di wilayah tersebut akan terasa sulit.
Sementara itu Kepala DP3APPKB Lebong Yuswati SKM mengatakan jika Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) merupakan langkah untuk menurunkan angka stunting di kabupaten Lebong.
Menurutnya BAAS merupakan gerakan aksi gotong royong mitra pemerintah, dan masyarakat secara individu untuk mengentaskan stunting, dalam bentuk pemberian bantuan.
"Jadi yang menjadi bapak asuh di kabupaten lebong ini diminta untuk mengeluarkan uang sehari senilai Rp 15 ribu.
BACA JUGA:Pernikahan Dini jadi Kendala Terbesar Penanganan Stunting
BACA JUGA:Dana Desa untuk Tangani Stunting
Uang itu akan di serahkan dalam satu bulan sebesar Rp 450 ribu.
Dana yang diplotkan dari pejabat itu nantinya akan di serahkan ke anak penderita stunting untuk membantu dalam pemenuhan nutrisi," ucapnya.