BACAKORANCURUP.COM - Membuat donat yang empuk, mengembang sempurna, dan menggoda selera memang bukan perkara mudah. Meski telah mengikuti resep secara teliti, banyak orang tetap merasa kecewa karena hasil akhir yang tidak sesuai harapan.
Donat yang seharusnya mengembang dan lembut justru terasa bantat, keras, atau bahkan kempes setelah digoreng.
Masalah seperti ini biasanya terjadi bukan karena kesalahan pada resep, melainkan pada proses pembuatan adonan.
Tahapan demi tahapan yang tampak sepele ternyata memiliki peran besar dalam menentukan tekstur akhir dari donat.
Mulai dari pemilihan bahan hingga teknik pengolahan seperti menguleni dan proofing, semuanya perlu diperhatikan dengan cermat.
BACA JUGA:Saatnya Menggenggam Klasik: Suzuki Thunder 250 Kembali Memikat Hati Penggemar Motor Tua
BACA JUGA:Suzuki XL7, SUV Ringkas yang Tumbuh Jadi Raja Perjalanan Keluarga
• Pilih Tepung yang Tepat
Tepung adalah bahan dasar utama dalam adonan donat yang memengaruhi pembentukan struktur gluten. Gluten merupakan jaringan elastis dalam adonan yang bertanggung jawab terhadap kekenyalan dan kemampuan mengembang. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menggunakan tepung terigu berprotein tinggi dalam pembuatan donat. Tepung jenis ini mengandung lebih banyak gluten dibandingkan tepung protein sedang atau rendah, sehingga membantu menciptakan adonan yang lentur dan kokoh.
Tepung berprotein tinggi juga lebih mampu menahan gas hasil fermentasi, yang sangat penting agar donat bisa mengembang dengan baik saat digoreng.
• Gunakan Ragi yang Aktif
Ragi berfungsi sebagai agen pengembang alami yang sangat menentukan hasil akhir donat. Ragi yang tidak aktif atau sudah kadaluarsa akan membuat adonan tetap datar, meskipun sudah didiamkan dalam waktu lama. Oleh karena itu, penting untuk selalu memastikan bahwa ragi yang digunakan masih dalam kondisi baik dan aktif.
Menurut Sisca Susanto dalam bukunya berjudul “Donat” (2006), cara sederhana untuk menguji keaktifan ragi adalah dengan melarutkannya dalam air hangat bersuhu 35-40 derajat Celcius, lalu menambahkan sedikit gula. Diamkan campuran tersebut selama 5-10 menit. Jika muncul buih atau gelembung di permukaan, maka ragi masih aktif dan siap digunakan. Namun jika tidak ada reaksi apa pun, sebaiknya ganti ragi dengan yang baru agar tidak merusak adonan.