Sebaliknya, e-wallet menawarkan proses pendaftaran yang jauh lebih sederhana dan cepat. Pengguna cukup melakukan verifikasi dasar untuk mulai bertransaksi, meskipun layanan tersebut dibatasi oleh limit saldo dan batas transaksi harian atau bulanan.
Dari sisi kebutuhan pengguna, bank digital lebih cocok bagi individu yang memerlukan layanan keuangan lengkap, termasuk tabungan, investasi, hingga pinjaman.
Sementara itu, e-wallet lebih ideal bagi mereka yang membutuhkan kemudahan dalam melakukan pembayaran sehari-hari tanpa proses yang rumit. Karena fleksibilitas dan kemudahannya, e-wallet kini menjadi pilihan populer di kalangan anak muda dan masyarakat perkotaan yang mengutamakan kecepatan transaksi.
Namun demikian, keduanya sebenarnya saling melengkapi. Banyak pengguna yang kini memanfaatkan keduanya sekaligus, bank digital sebagai pusat keuangan utama untuk menabung dan mengelola dana, sedangkan e-wallet digunakan untuk kebutuhan transaksi cepat dan praktis seperti membayar transportasi online, belanja di marketplace, atau membeli makanan.
Dengan perkembangan teknologi keuangan yang pesat, batas antara bank digital dan e-wallet mungkin akan semakin tipis di masa depan. Meski begitu, memahami perbedaan dasar keduanya tetap penting agar masyarakat dapat memilih layanan keuangan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidupnya.