Curupekspress.bacakoran.co - Pasca Timnas Indonesia kalah telak atas Australia 4-0 di babak 16 besar Piala Asia 2023 pada Minggu 28 Januari 2024, sosok Shin Tae-yong menjadi perbincangan serius.
Meski berhasil mengantarkan Timnas Indonesia mencetak sejarah sepak bola Indonesia hingga melaju ke babak 16 besar Piala Asia tersebut, kontrak Shin Tae-yong sepertinya akan putus atau tidak diperpanjang.
Tanda kontrak Shin Tae-yong akan putus, disinyalemen dengan hubungannya dengan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir merenggang.
"Pekerjaan sebagai pelatih untuk tim lain ditawarkan kepada saya sekitar seminggu yang lalu," ujarnya.
BACA JUGA:Rejang Lebong Miliki 26 Desa Wisata BACA JUGA:Penguatan Kapasitas Saksi PerluShin Tae-yong mengungkapkan bahwa kontraknya dengan timnas Indonesia berakhir pada Juni 2024.
"Saya dilarang melatih di kawasan Asia Tenggara lagi," kata Shin Tae-yong.
Kemudian tanda kontrak tak akan diperpanjang di Timnas Indonesia, Shin Tae-yong juga kedapatan unfollow akun Instagram Erick Thohir.
Hubungan merenggang di media sosial ini, juga sebaliknya dilakukan Erick Thohir lantaran sebelumnya mereka saling follow atau mengikuti di Instagram.
Erick Thohir sempat menanggapi pernyataan Shin Tae-yong yang mendapat tawaran dari negara lain.
Katanya, dirinya adalah seorang profesional dan akan mematuhi kesepakatan yang telah dijalankan bersama Shin Tae-yong sebelumnya.
Pengamat sepakbola tanah air, Justinus Lhaksana mengatakan memang Erick Thohir sudah memberikan fasilitas yang diberikan Timnas di bawah asuhan Shin Tae-yong.
"PSSI telah memberikan fasilitas yang diminta, dokter dari Vietnam didatangkan, asistennya didatangkan, mobil dan rumah diberikan, semua agar Shin Tae-yong bisa nyaman dan tampil baik," ujar pria yang disapa Coach Justin ini di kanal Youtubenya.
Ia mengungkap dirinya sudah bertemu langsung Erick Thohir untuk berdiskusi terkait Shin Tae Yong.
"Salah satu kritikan Shin Tae-yong bukan masalah teknis, tapi masalah nonteknisnya, ok dia sudah empat tahun disini, dipotong dua tahun masa Covid-19," ungkapnya.
"Dia tidak bisa bahasa Indonesia dan itu jadi masalah, karena di Timnas Indonesia bicara Bahasa korea, Bahasa Belanda, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia dan yang saya pikir tidak bagus," sambungnya.