Curupekspress.bacakoran.co - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kepahiang kembali mensosialisasikan kurikulum muatan lokal (mulok) disekolah. Terutama pada pelajaran muatan lokal budaya adat Rejang Kepahiang (Bareang).
Hal ini disampaikan Kepala Disdikbud Kepahiang Nining Fawelly Pasju SPt MM dalam sosialisasi yang dilakukan pihaknya beberapa waktu yang lalu.
"Selama ini muatan lokal kita penilaiannya sudah lama tidak dimasukkan kedalam rapot. Oleh karena itu, melalui kurikulum merdeka dan kurikulum muatan lokal ini dan kita akan hidupkan kembali pembelajaran muatan lokal di Kabupaten Kepahiang," ujar Nining.
Adapun tujuan disosialisasikannya penerapan kurikulum muatan lokal ini, lanjut Nining, agar para peserta didik di Kepahiang bisa lebih mengen lagi budaya yang ada di Kepahiang.
BACA JUGA:Bupati Ajak Manfaatkan Lahan Kosong
BACA JUGA:Harga Jual Tanah di Kepahiang Capai Rp 2 Juta/Meter
Serta tujuan lainnya, agar budaya yang ada di Kepahiang ini tetap terlestari dan tidak punah.
"Kita khawatir jika tidak dipelajari dan disampaikan ke peserta didik. Lama-lama budaya yang ada bisa memudah bahkan menghilang.
Jadi melalui sosialisasi yang kita lakukan ini, kurikulum muatan lokal dapat dilaksanakan dengan baik secara merata dan seragam di masing-masing sekolah," terangnya.
Selain itu, Nining juga menjelaskan, untuk penerapan pembelajaran muatan lokal ini, pihak Disdikbud Kepahiang sudah menyiapkan buku panduan muatan lokal yang akan di cetak dalam skala banyak. Kemudian akan disebarkan di setiap sekolah di Kabupaten Kepahiang, baik itu tingkat SD maupun tingkat SMP.
"Buku panduan muatan lokal sudah dibuat, dan tinggal diperbanyak. Jadi kita berharap, setiap sekolah juga dapat mensosialisasikan kurikulum muatan lokal ini kepada para siswa," tutup Nining.