Cegah Kasus Stunting, Dinkes RL Gelar Aksi Bergizi di Sekolah

Jumat 08 Mar 2024 - 19:56 WIB
Reporter : Ari
Editor : radian

Curupekspress.bacakoran.co - Sebagai upaya mencegah stunting di wilayah Kabupaten Rejang Lebong, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten setempat menggelar kegiatan Aksi Bergizi di Sekolah, pada Kamis, (7/3) kemarin.

Kegiatan gerakan masyarakat Aksi Bergizi tingkat Kabupaten Rejang Lebong dalam kesempatan ini, berlangsung di SMAN 4 Rejang Lebong.

Dikatakan Kepala Dinkes Rejang Lebong, Rephi Meido Satria SKM bahwa dengan kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran sejak dini masyarakat, khususnya remaja atau pelajar akan pentingnya mempraktekan perilaku hidup sehat.

"Salah satu upaya kita untuk mencegah angka stunting di Rejang Lebong, kami menggelar kegiatan Gerakan Aksi Bergizi di sekolah yang menyasar para pelajar yang merupakan remaja," sampainya.

BACA JUGA:KUA di Rejang Lebong Ini Nikahkan 4 Pasangan Janda dan Duda Selama 2 Bulan!

BACA JUGA:Prioritaskan Penyaluran Air Bersih

Dikatakannya, ada sebanyak 500 pelajar putri yang diwajibkan meminum tablet tambah darah. Sementara pelajar lainnya ikut dalam kegiatan senam bersama.

"Dalam kegiatan itu juga ada pemeriksaan kolestrol, asam urat, gula darah, tekanan darah dan lainnya," ujar dia.

Tujuan dari kegiatan ini, sebut dia, diantaranya meningkatkan literasi warga sekolah tentang pentingnya tablet tambah darah, olahraga atau aktifitas fisik dan konsumsi gizi seimbang (aksi bergizi), meningkatkan komitmen dan kolaborasi lintas sektor terkait dalam rangka penyelenggaraan aksi bergizi di sekolah dan meningkatkan komitmen sekolah untuk melaksanakan kegiatan aksi bergizi secara rutin.

"Gerakan ini dipandang penting, karena Gerakan Nasional Aksi Bergizi merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran siswa/siswi dalam membiasakan konsumsi tablet tambah darah, makan makanan dengan menu gizi seimbang dan aktifitas fisik," jelas Rephi.

Menurut dia, kegiatan ini juga sangat erat kaitannya dengan upaya penurunan stunting. Dimana sesuai dengan target pusat angka stunting harus turun diangka 14 persen.

Untuk mencapai angka ini dibutuhkan dukungan dan kerjasama semua pihak dalam bentuk gerakan cegah stunting sejak dini.

"Sebab 3 dari 10 anak indonesia menderita anemia," bebernya.

Ia menambahkan, kegiatan pemberdayaan di sekolah ini bukan hanya tanggung jawab pihak kesehatan dan pendidikan saja, namun lintas sektor terkait juga bertanggung jawab  sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, tentang Penyelenggaraan Peningkatan Status Kesehatan Peserta Didik.

Kategori :