Untuk itu kami mensiasatinya dengan mengiris kembang sedikit-sedikit saja. Barulah menjelang lebaran nanti, kita menyediakan kembang dalam jumlah banyak lagi," terangnya.
Tak hanya Sri, Jasmiyanti (43) yang merupakan pedagang kembang juga mengatakan. Meskipun dirinya baru sebulan berjualan kembang di sekitaran TPU mengikuti jejak ibu Sri.
Dirinya sudah meraup keuntungan dan rezeki yang cukup untuk menghidupi dan menyekolahkan anaknya. Karena disaat ramai menjelang Ramadan kemarin saja, dirinya mendapatkan keuntungan hingga Rp 250 ribu dalam sehari.
"Saya masih baru mencoba untuk berdagang kembang. Akan tetapi jika dijalani dengan ikhlas, rezeki akan mengalir dengan derasnya. Dan alhamdulillah, sejak berjualan kembang ini, saya bisa membantu biaya sekolah anak, dan juga biaya kontrakan rumah," singkatnya.
Untuk diketahui, satu bungkus kembang yang dijual oleh para pedagang kembang disekitaran TPU Tariba ini Rp 5 ribu, dan air untuk ziarah juga Rp 5 ribu.